ASPEK.ID, JAKARTA – Dalam kehidupan sehari-hari, aktivitas manusia selalu mengandalkan bahan bakar fosil, yakni minyak bumi, batu bara, dan gas alam. Tambang batu bara tentu menjadi ladang penghasilan bagi sebagian orang.
Batu bara merupakan bahan bakar fosil paling besar di dunia, melebihi minyak bumi. Produksi batu bara dilakukan dengan membabat hutan dan menggali tambang.
Proses produksinya pasti mencemari tanah, air, dan udara. Ketika dibakar, batu bara melepaskan sulfur dalam bentuk gas belerang dioksidan (SO2). Batu bara juga menghasilkan partikel katbon hitam dalam jumlah banyak.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merilis data pada pertengahan 2020 lalu bahwa per Desember 2019, total keseluruhan sumber daya batu bara Indonesia mencapai 149 miliar ton.
Di Indonesia, tercatat sejumlah orang berhail sukses dengan batu bara hingga berhasil menjadi orang terkaya versi Forbes. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini Aspek.id tampilkan deretan orang paling tajir di Indonesia yang menggeluti bisnis batu bara.
1. Garibaldi Thohir
Garibaldi Thohir lahir di Jakarta, Indonesia, 1 Mei 1965. Pria yang biasa dikenal dengan Boy Thohir ini adalah kakak Menteri BUMN Erick Thohir.
Ia dikenal sebagai pengusaha tambang batu bara di bawah bendera PT Adaro Energy Tbk, yang dikembangkan bersama Edwin Soeryadjaya dan Theodore Permadi Rachmat.
Di Adaro Energy, ia menduduki jabatan sebagai Presiden Direktur. Pada 2014, Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia dan dia menduduki peringkat ke-37.
Keberhasilan bisnisnya kemudian menjadi kan dia sebagai orang terkaya di Indonesia ke-15 versi Forbes dengan total kekayaan sebesar 1,65 miliar dollar AS atau sekitar Rp 23,5 triliun (kurs Rp 14.200).
2. Theodore Permadi Rachmat
Theodore Permadi Rachmat (Oei Giok Eng) lahir di Majalengka, 15 Desember 1943. Awalnya ia dikenal dengan kiprahnya sebagai pimpinan Grup Astra, perusahaan yang didirikan oleh pamannya William Soeryadjaya (Tjia Kian-Liong).
Selepas dari Astra, ia mendirikan perusahaan sendiri yaitu Triputra Group yang bergerak di beberapa bidang seperti karet olahan, batu bara, perdagangan, manufakturing, agribisnis, dealership motor dan logistik pada Oktober 1998.
Selain itu bersama Edwin Soeryadjaya, saudara sepupunya, ia turut terlibat membesarkan perusahaan tambang batu bara di Kalimantan, PT Adaro Energy.
Triputra Group memiliki bisnis batu bara besar lewat anak perusahaannya, Padang Karunia Group yang berdiri pada tahun 2002 dan banyak beroperasi di Kalimantan Selatan. Kapasitas produksinya bahkan mencapai 15 juta ton per tahun.
Majalah Forbes menempatkan Theodore Rachmat di urutan ke-16 orang terkaya di Indonesia dengan jumlah kekayaan bersih sebesar 1,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 22,78 triliun.
3. Peter Sondakh
Pria kelahiran Manado, 23 Juli 1953 ini adalah pengusaha batu bara yang menempati urutan ke-18 orang terkaya Indonesia dengan jumlah kekayaan bersih sebesar 1,5 miliar dollar AS atau Rp 21,36 triliun.
Peter Sondakh adalah bos Rajawali Corpora, induk perusahaan investasi terkemuka yang didirikan pada tahun 1984 dan berbasis di Jakarta. Usaha bisnisnya yakni pertanian, infrastruktur, imformasi & teknologi, barang konsumen, media & komunikasi, pertambangan & sumber daya energi, properti & hotel, ritel, dan transportasi.
Di sektor pertambangan, Rajawali Corpora memiliki 3 perusahaan besar yakni Archi Group, Golden Eagle Energy, dan Indo Mines Ltd. Untuk bisnis batu bara dikelola oleh PT Golden Eagle Energy Tbk yang mengelola tambang besar di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.
Perusahaan ini diketahui menguasai cadangan batu bara sebesar 730 juta ton yang berada di Kalimantan dan Sumatera. Sementara kapasitas prroduksinya sebesar 2,5 juta ton per tahun.
4. Low Tuck Kwong
Low Tuck Kwong dilahirkan di Singapura pada 17 April 1948. Pada tahun 1972, ia mengadu nasib dan pindah ke Indonesia. Saat masih di Singapura, ia sempat bekerja di perusahaan konstruksi milik ayahnya, David Low Yi Ngo.
Pada tahun 1992, ia menjadi WNI dan pada tahun 1997 ia membeli tambang batubara pertamanya melalui PT Gunungbayan Pratamacoal. Tahun 1998 melalui PT Dermaga Perkasapratama, ia juga mengoperasikan Terminal Batubara di Balikpapan, Kalimantan.
Low Tuck Kwong adalah pemilik dari Bayan Resources yang masuk sebagai salah satu perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia.
Penguasaan konsesi lahan raksasa tambang ini banyak tersebar di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Tambang batu bara terbesarnya berlokasi di konsensi Tabang yang menyumbang 80 persen produksi.
Bayan Resources juga memiliki pelabuhan sendiri. Majalah Forbes menempatkan Low Tuck Kwong di urutan ke-25 orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan sebesar 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 17,09 triliun.
5. Hashim Djojohadikusumo
Adik Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ini merupakan pebisnis ulung dan membuat namanya berulang kali masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia.
Pria kelahiran 5 Juni 1954 ini merupakan pemilik perusahaan Arsari Group yang bergerak dalam bidang pertambangan, program bio-ethanol, perkebunan karet dan lain-lain.
Hashim menempati posisi ke-40 orang paling kaya Indonesia di tahun 2020 dengan total kekayaan sebesar 685 juta dollar AS atau sekitar Rp 9,76 triliun.