ASPEK.ID, JAKARTA – PT Angkasa Pura II saat ini telah mencanangkan Flagship Go Global sebagai bagian dari rencana ekspansi bisnis dan mencapai visi sebagai The Best Smart-Connected Airport Operator in The Region.
President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, dalam flagship Go Global tersebut, ada 3 program utama yang saat ini sedang dijalankan yaitu Go International, Go Digital dan Go Excellence.
Implementasi dari Flagship Go Global tersebut antara lain mengelola bandara di luar negeri, bermitra strategis dengan operator bandara kelas dunia, dan meningkatkan kompetensi karyawan hingga berstandar global.
“Kami tengah menjajaki pasar untuk pengelolaan dan pengembangan di berbagai negara seperti misalnya di Afrika. Saat ini kami juga sedang menjajaki peluang untuk mengelola bandara di kawasan ASEAN seperti di Thailand,” jelas Awaluddin dalam keterangan resminya, Minggu (27/10/2019).
Dikatakannya, bandara-bandara potensial di Afrika yang sudah dan tengah dijajaki antara lain di Mauritius, Madagaskar, Zanzibar, Tanzania, dan Nigeria. Angkasa Pura II juga pernah mengikuti proses tender pengelolaan operasi Bandara Clark di Filipina di tahun 2018 lalu.
Awaluddin mengatakan bahwa perusahaan saat ini juga tengah mencari mitra operator bandara berkelas dunia untuk mengembangkan dan mengelola salah satu bandara di bawah Angkasa Pura II.
“Saat ini kami tengah menyeleksi sejumlah calon mitra strategis yang telah memiliki nama besar di industri kebandarudaraan global untuk bersama dengan Angkasa Pura II mengembangkan dan mengelola Bandara Internasional Kualanamu,” imbuhnya.
“Melalui kerja sama dengan mitra strategis maka pengembangan Bandara Kualanamu akan lebih masif dan cepat dalam menjadikan Bandara Kualanamu sebagai hub internasional airport di belahan barat Indonesia,” tambahnya lagi.
Diharapkan, kerja sama Angkasa Pura II dengan mitra strategis di Bandara Kualanamu dapat meningkatkan traffik penumpang internasional dan domestik menjadi 20 juta penumpang dalam 5 tahun kedepan, pembiayaan perluasan terminal dan infrastruktur bandara, serta adanya aliansi global dengan maskapai dan bandara kelas dunia lainnya.
Terkait dengan meningkatkan kompetensi karyawan, Angkasa Pura II saat ini telah memiliki Airport Learning Center sebagai kawah candradimuka para talenta di sektor kebandarudaraan.
Di samping itu, karyawan Angkasa Pura II berkesempatan mendapat beasiswa di universitas dalam negeri dan luar negeri, selain mengikuti berbagai pelatihan yang digelar lembaga global di industri penerbangan dunia seperti Airport Council International (ACI), International Air Transport Association (IATA), dan International Civil Aviation Organization (ICAO).
“Kita harus menjalankan konsep Indonesia Incoporated, harus bersinergi agar perusahaan-perusahaan transportasi udara nasional bisa mengglobal,” jelas Muhammad Awaluddin.
Angkasa Pura II merupakan operator bandara terbesar di Indonesia yang mengelola mengelola 19 bandara di Tanah Air, termasuk Soekarno-Hatta yang merupakan salah satu bandara tersibuk di dunia.
Di tahun 2020, Angkasa Pura II dipastikan akan mengelola 20 bandara dengan tambahan Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga yang saat ini sedang dalam proses pembangunan.