ASPEK.ID, JAKARTA – Industri alat angkutan tercatat menurun sebesar 3,43% pada tahun 2019. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan tahun 2018 yang tumbuh sebesar 4,24% (yoy).
Angka tersebut tercatat lebih rendah dibandingkan total industri manufaktur dan ekonomi Indonesia yang tumbuh masing-masing sebesar 3,8% (yoy) dan 5,02% (yoy).
Penjualan mobil turun 2,6% (yoy) pada bulan Januari 2020, lebih baik dari bulan Januari 2019 yang menurun 14,3% (yoy).
Penjualan mobil penumpang naik 7,2% (yoy) sedangkan penjualan mobil komersial turun 25,1% (yoy) pada Januari 2020. Total penjualan mobil pada Januari 2020 tercatat sebesar 79.983 unit.
Sebagai catatan, penjualan mobil pada 2019 turun sebesar 10,5% (yoy), sesuai perkiraan Tim Riset Ekonomi Bank Mandiri.
Kinerja penjualan mobil tahun 2019 lebih buruk dibandingkan tahun 2018 yang mampu tumbuh sebesar 6,7% (yoy). Dalam satuan unit, penjualan mobil turun dari 1,15 juta unit pada 2018 menjadi hanya 1,03 juta unit pada 2019.
Untuk meningkatkan penjualan mobil komersial, Gaikindo menyelenggarakan pameran Truk dan Bus yaitu GAIKINDO Indonesia International Commercial Expo (GIICOMVEC) 2020 dengan tema Indonesian land transportation towards zero fatality.
Pameran ini didukung oleh beberapa asosiasi terkait industri mobil niaga, seperti Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO), Asosiasi Logistik Indonesia (ALI),Asosiasi Karoseri Indonesia (ASKARINDO), Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO) dan Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI).