ASPEK.ID, JAKARTA – Bank Mandiri meraih laba bersih sebesar Rp 20 triliun pada kuartal III-2019. Jumlah ini naik 11,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 18 triliun.
Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi dalam keterangannya mengatakan, pencapaian ini didorong oleh pertumbuhan rata-rata kredit konsolidasi 11,5 persen secara tahunan atau mencapai Rp 806,8 triliun pada September 2019.
”Saat ini kami lebih mengutamakan sustainabilitas jangka panjang sehingga pengukuran kinerja tidak hanya diukur pada akhir periode tetapi juga saldo rata-rata,” kata Hery di Jakarta, Senin (28/10/2019).
Metode ini dikatakannya juga mampu menjadikan pertumbuhan bisnis Bank Mandiri menjadi lebih sustain dan berkualitas sehingga mampu meberikan nilai tambah yang jauh lebih baik bagi pemegang saham.
Sementara itu, di periode yang sama penyaluran kredit Bank Mandiri juga naik 7,8% menjadi Rp 842 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 781 triliun dan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) naik 8 basis poin menjadi 5,58% dari 5,66%.
Sedangkan pendapatan bunga bersih (net interest income) pada kuartal III-2019 juga naik 8,9% menjadi Rp 43,94 triliun dari sebelumnya Rp 40,34 triliun.
Kemudian kredit bermasalah atau NPL turun di level 2,5% dari sebelumnya 3,0% atau mampu ditekan 48 bps. Aaset Bank Mandiri hingga kuartal III-2019 ini mencapai Rp 1.275,67 triliun atau naik dari periode yang sama di 2018 yakni Rp 1.173,65 triliun.