ASPEK.ID, JAKARTA – Presiden Jokowi meluncurkan Bantuan Presiden (Banpres) Produktif Usaha Mikro (BPUM) pada Senin, (24/08) di Istana Merdeka, Jakarta.
Insentif ini diberikan untuk membantu usaha mikro menghadapi situasi Covid-19 untuk modal kerja agar usahanya tetap bertahan.
“Hari ini kita tambah lagi (insentif) untuk para usaha mikro kecil yaitu Banpres Produktif untuk tambahan modal kerja. Ini hibah, bukan pinjaman. Saya harapkan Banpres ini benar-benar untuk tambahan modal barang dagangan. Jangan dipakai untuk hal konsumtif tapi yang produktif,” kata Presiden.
Besaran BPUM diberikan sebesar Rp2,4 juta per pelaku usaha mikro atau Rp600 ribu/bulan selama 4 bulan untuk 12 juta penerima yang tidak sedang menerima kredit perbankan.
“Totalnya nanti untuk 12 juta usaha kecil sebesar Rp2,4 juta. Dananya akan langsung ditransfer ke rekening Bapak-Ibu sekalian. Dicek hari ini atau besok. Yang belum dapat, nanti bertahap,” jelasnya.
Adapun kriteria penerima adalah pertama Warga Negara Indonesia yang dibuktikan dengan e-KTP.
Kedua, memiliki usaha mikro yang dibuktikan dengan surat pernyataan dari lembaga pengusul. Ketiga, memiliki rekening bank di bank umum.
Pada tahap I, BPUM akan diberikan kepada 9.162.486 usaha mikro berdasarkan data usaha mikro usulan penerima Program Bantuan Modal Kerja Produktif bagi Usaha Mikro (BMKP2UM) per 28 Juli 2020.
Lebih rinci, jumlah penerima usulan dari lembaga penyalur PT Pegadaian sebanyak 5.440.244 usaha mikro atau paling dominan sebesar 59,37% dan Bank Himbara sebanyak 2.939.941 penerima atau 32,09%.
Kemudian, Dinas Koperasi & UKM seluruh Indonesia sebanyak 538.197 usaha mikro atau 5,87%, Gerakan Koperasi sebanyak 161.906 penerima atau 1,77%, ASBANDA 80.813 penerima atau 0,88% dan PERBARINDO sebanyak 3.081 penerima atau 0,03%.