ASPEK.ID, JAKARTA – Senior Economist dan ASEAN UBS, Edward Teather menilai resesi ekonomi yang dialami Singapura akan menguntungkan Indonesia. Menurutnya, tidak perlu khawatir perlambatan pertumbuhan Singapura terhadap aliran modal.
Disebutkan, perekonomian Singapura saat ini tengah terpukul akibat perang dagang yang tak berkesudahan antara Amerika dan China. Banyak pihak yang menilai, ekonomi Singapura akan mengalami resesi pada tahun ini.
“Efek pelemahan ekonomi Singapura hanya membayangi sentimen investasi negara-negara di kawasan Asia Tenggara atau ASEAN. Sisi lain, kondisi ini akan menguntungkan Indonesia, terutaman di pasar keuangan,” kata Edward dilansir dari laman Kontan, Kamis (29/8/2019)
Dia menjelaskan, Singapura butuh tempat berinvestasi untuk meningkatkan ekonominya. Diingatkan, investasi di kawasan yang melambat justru menunjukkan sentimen positif ke Indonesia, mencerminkan aliran modal masuk.
Maka, dia berharap pemangku kepentingan untuk lakukan langkah antisipasi dampak dari krisis ekonomi global terhadap negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Sehingga negara-negara di ASEAN dapat memengambil manfaat dari gejolak perang dagang AS dan China.
“Berharap kebijakan supply chain bisa menstabilkan dampak-dampak yang ditimbulkan terhadap ekonomi Indoensia,” sebutnya.
Tensi perang dagang AS- China kembali meningkat. Terakhir, Presiden Donald Trump kembali mengancam akan menaikkan tarif impor produk China jika Presiden Xi Jinping tak menemuinya di gelaran pertemuan kepala negara G20 di Jepang.