Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin meminta Bulog segera maksimalisasi fungsinya sebagai Stabilisator Harga di tingkat produsen (petani) dan di tingkat konsumen, sehingga lembaga ini leluasa melakukan operasi pasar karena memiliki cadangan stok yang cukup untuk berbagai komoditas pangan strategis.
“Seharusnya, Bapanas (Badan Pangan Nasional) yang menjadi lembaga paling strategis untuk dapat mengendalikan berbagai persoalan pangan. Karena lembaga ini, koordinatif dengan berbagai lembaga pemerintah setingkat kementerian atau di bawahnya sebagai pengendali penuh pengelolaan pangan mulai dari hulu hingga hilir,” tutur Akmal dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Jumat (11/3/2022).
“(Pengelolaan Bapanas itu) mulai dari penyediaan pupuk, benih, persiapan lahan hingga sarana prasarana produksi di tingkat hulu, pelaksanaan produksi dan sampai akhir panen, pasca panen, distribusi yang berujung tata niaga pangan sampai konsumen akhir. Tapi kenyataannya, 10 tahun penantian lembaga pengampu pangan ini terbentuk, kenyataannya harapan yang dinantikan sekian lama atas amanat Undang-Undang Pangan jauh dari ekspektasi,” sambung politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Akmal meminta Bulog mengambil peran penting dalam menjaga stabilitas harga pangan strategis, karena lembaga ini yang paling lengkap instrumen logistiknya di setiap kabupaten/kota di Indonesia.
Ia menambahkan, peran Bulog dapat dimaksimalkan tahun 2022 ini, sehingga dapat menjadi bukti lembaga ini masih memiliki peran strategis dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga penyangga pangan.
Menurut Akmal, komoditas tahu-tempe, minyak goreng, daging, cabai, bawang, dan daging ayam, telur ayam, dapat dikelola Bulog, sehingga semua lembaga mesti memberikan kemudahan dalam akses untuk Bulog mengisi gudang-gudang nya di setiap daerah dengan komoditas pangan strategis.
“Saya memperhatikan, Wakil Presiden sudah memastikan Bulog memiliki stok aman menjelang Ramadan dengan meninjau gudang-gudang penyimpanan pangan sekaligus memastikan teknologi penyimpanan dapat berjalan baik. Tapi saya berharap ini bukan sekadar gimmick saja, dengan adanya situasi pangan yang sedang buruk. Tapi memang ada aksi lapang yang terasa di masyarakat dengan pembuktian adanya stok pangan dengan harga terjangkau untuk masyarakat,” ucapnya.
Ia menegaskan, Bulog mesti dapat merealisasikan rencananya untuk menyerap gabah petani sebanyak 1,2 juta ton gabah dari petani untuk menambah stok cadangan pemerintah yang saat ini masih 800 ribu ton.
Tapi ia mengingatkan, pangan strategis ini bukan saja beras saja. Sembako atau sembilan bahan pokok yang menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat Indonesia mesti diperhatikan juga.
“Pemerintah perlu memperhatikan cashflow Bulog untuk menjalankan perannya sebagai penyerap produksi pangan yang ada di petani. Minimal hutang pemerintah akibat penugasan PSO (public service obligation) mesti diselesaikan, segera sehingga Bulog lebih leluasa untuk menyerap produksi petani dengan harga yang baik di tingkat petani,” tutup legislator dapil Sulawesi Selatan II itu