ASPEK.ID, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku kembali mendapatkan ancaman dalam melakukan tugasnya sebagai pucuk pimpinan ratusan perusahaan pelat merah yang bernaung di bawah Kementerian BUMN.
Erick menyebutkan, tugasnya tidak berjalan mulus karena sering mendapatkan ancaman saat menangani kasus yang membelit dua BUMN yakni PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri (Persero).
“Saya rasa itu (ancaman) udah makan sehari-hari, apalagi dengan Jiwasraya dan Asabri,” kata Erick dilansir laman Tempo saat menghadiri acara Millenial Summit 2020 di Jakarta Selatan, Jumat (17/1/2020).
Erick Thohir mengatakan, teror ancaman yang sering diterimanya macam-macam bentuk nya. Namun ia enggan menjelaskan insiden apa saja yang menimpanya secara detail.
Erick Thohir hanya mengatakan akan terus menjalankan tugas sebagai Menteri BUMN dengan baik hingga masa akhir jabatannya.
“Macam-macam tapi lillahi ta’ala, kita kan ketika dipercaya amanah seperti ini ya kerjakan yang terbaik aja,” tuturnya.
Sebelumnya, Erick Thohir juga pernah buka-bukaan karena menerima banyak ancaman dan teror usai melakukan aksi pencopotan beberapa petinggi di kalangan BUMN.
Pendiri Mahaka Group itu sebagaimana dilansir dari Wartakota mengatakan bahwa ancaman dan teror yang diterimanya itu adalah hal yang harus dihadapi ketika ingin melalukan ‘bersih-bersih’ BUMN.
“Hal-hal ini memang menjadi sesuatu yang harus kita hadapi,” kata Erick di kanal YouTube OPSI Metro TV, Senin (16/12/2019).
Teror yang diterima oleh dirinya selama ini berbentuk pesan melalui SMS atau aplikasi WhatsApp.
“Belum lagi misalnya teror-teror, bukan ke fisik, misalnya dengan SMS, dengan WhatsApp,” jelas Erick Thohir.
Erick Thohir mencontohkan sebuah pesan teror yang pernah diterimanya. Ia juga bercerita soal kasus lain, dikirimi foto-foto direksi BUMN dengan tujuan agar mendapat nilai baik dari Erick Thohir.
“Saya dengar ini mau dicopot, kalau ini dicopot berhadapan dengan kami,” imbuhnya.