Menyongsong integrasi BUMN Pelabuhan, PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) mulai membangun model bisnis baru yaitu dengan menyerahkan pengelolaan peti kemas di Cabang Kendari dan Tarakan kepada Strategic Business Unit (SBU) Pelayanan Peti Kemas.
Hal itu ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara General Manager SBU Pelayanan Peti Kemas, Moh. Subiyan dengan General Manager Cabang Kendari, Suparman dan General Manager Cabang Tarakan, Darwis, di sela-sela penutupan Rapat Kerja II PT Pelindo IV Tahun 2021, Jumat (27/8).
Dalam sambutannya, Direktur Utama PT Pelindo IV, Prasetyadi mengatakan, nantinya SBU Pelayanan Peti Kemas yang akan mengelola bisnis peti kemas yang ada di Cabang Kendari dan Tarakan yang sebelumnya dikelola sendiri oleh masing-masing cabang.
Baca juga: Pelindo IV-Pelni Luncurkan Kapal Isolasi Terapung di Pelabuhan Bitung
“Nah mulai saat ini akan dikerjasamakan, dikelola oleh SBU Pelayanan Peti Kemas. Tentu hasilnya nanti, pengelolaannya menjadi lebih fokus karena dilakukan oleh satu institusi atau satu SBU yang khusus menangani peti kemas, sehingga nanti cabang lebih berfokus pada yang sifatnya strategis yang sifatnya untuk managing atau mengelola stakeholder,” jelas Prasetyadi.
Menurut dia model bisnis ini, yang dikelola oleh satu unit pengelola tersendiri, baru pertama kali dilakukan di Pelindo IV. Di mana pihaknya mengelola bisnis peti kemas diluar Terminal Petikemas atau TPK.
“Kalau di Pelindo II atau Pelindo III sudah lama menjalankan model bisnis ini, kurang lebih sudah 3 atau 4 tahun. Jadi kita harapkan dengan perubahan model bisnis ini maka nanti akan ada added value atau nilai tambah, sehingga nanti itu semua akan memberikan dampak terhadap bottom line kita, laba kita karena begitu dilakukan secara fokus nanti ada efisiensi di resources-nya,” ujarnya.
Dia menambahkan, perubahan model bisnis ini juga merupakan persiapan dalam rangka Pelindo Bersatu karena nanti peti kemas akan dikelola oleh satu klaster tersendiri.
Dengan demikian pihaknya sudah mulai menyiapkan di Pelindo IV ada SBU yang khusus mengelola peti kemas, sehingga nanti pada saat dilakukan integrasi atau merger tinggal di spin off masuk ke klaster peti kemas dan ini akan memudahkan di dalam pengelolaannya.