ASPEK.ID, JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi Pengelola Rest Area Indonesia (Aprestindo), Widie Wahyu GP mengatakan, rest area mengalami kerugian Rp 2 miliar pada Lebaran 2021.
“Kerugian keseluruhan rest area se-Indonesia itu bisa mencapai Rp20 miliar, bisa lebih malah,” ujar Widie, Jakarta, Kamis (13/5).
Kerugian ini terjadi karena rest area harus tetap membayar kebutuhan operasional secara normal sementara pemasukan tertekan akibat larangan mudik dan pengusaha diwajibkan membayar THR.
“Karena kan operasional rest area tetap beroperasi seperti biasa. Walaupun omset kecil. Jadinya, misalkan kayak KFC, MCD yang biasanya buka 24 jam, sekarang hanya jam 11 siang- 9 malam, karena untuk kurangi cost listrik, gas, jadi mereka kurangi jam kerja,” paparnya dikutip dari merdeka.
Dia menambahkan, rest area yang masih berjalan normal saat ini adalah rest area Jabodetabek, Jakarta-Tangerang kemudian Jagorawi.
“Rest area yang masih hidup itu, masih ramaietu, yang rest area jabodetebek, kayak rest area di Jagorawo KM 10, rest area Jakarta-Tangerang Km 13,5 sama 14 itu masih ramai. Karena aglomerasi Jabodetabek yang gak ada larangan yah pak?) iyah, dan kan kantor masih beroperasi (di Jakarta dan sekitarnya),” jelasnya.





















