ASPEK.ID, JAKARTA – Merebaknya virus Corona yang melanda sejumlah negara tidak menganggu kebutuhan industri dunia terhadap crude palm oil (CPO).
PT Pelabuhan Indonesia I atau Pelindo I (Persero) melalui Pelabuhan Belawan di Sumatera Utara tetap melakukan kegiatan ekspor komoditas minyak kelapa sawit mentah tersebut.
Sementara itu, petugas di Pelabuhan Belawan terus memperketat sejumlah terminal penumpang dan pelabuhan tempat sandarnya kapal, mulai dari dalam hingga luar negeri.
“Komoditi ini diekspor menuju negara-negara di Asia Selatan seperti Pakistan, India serta Belanda melalui Pelabuhan Belawan,” kata Sekretaris PT Pelindo 1 Medan, Eriansyah dalam keterangannya, Senin (10/2).
Tercatat, sepanjang 2019 melalui Pelabuhan Belawan ekspor CPO sebanyak 3.273.978 ton tumbuh 12,60% dibandingkan 2018, sebesar 2.907.383 ton.
Kemudian, Pelabuhan Dumai yang menjadi pelabuhan ekspor komoditi CPO terbesar di Pulau Sumatera mampu mengekspor CPO sebanyak 4.751.701 ton selama 2019 untuk diekspor menuju India, Jepang, Eropa dan China.
Angka tersebut naik 5,77% dibandingkan dengan tahun 2018 yang sebanyak 4.492.454 ton.
Profil PT Pelindo I
PT Pelabuhan Indonesia I atau Pelindo I (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa kepelabuhanan di Indonesia. Saat ini Pelindo I mengelola 16 cabang pelabuhan yang tersebar di empat provinsi.
Keempat provinsi itu adalah Aceh, Sumatera Utara, Riau dan Kepulauan Riau. Area kerja Pelindo 1 berada di kawasan barat Indonesia serta berhadapan langsung dengan Selat Malaka yang merupakan perairan tersibuk di dunia, menjadikan Pelindo 1 memiliki peran strategis dalam keterhubungan jaringan perdagangan internasional berbasis transportasi laut di Indonesia