ASPEK.ID, JAKARFTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan penyaluran KUR sektor produktif masih sulit dilakukan. Akibatnya, Darmin memprediksi penyaluran KUR produktif tak mencapai target 60 persen dari total plafon penyaluran KUR sebesar Rp140 triliun tahun ini.
“Tahun ini sebetulnya sektor produktif itu 60 persen, tetapi saya mulai melihat tidak tercapai 60 persen,” katanya dilansir dari laman CNN Indonesia, Rabu (16/10/2019).
Data Kemenko Bidang Perekonomian menyebutkan penyaluran KUR sektor produktif baru mencapai 47 persen per Agustus 2019. Oleh sebab itu, sambung Darmin, pemerintah akan mendorong pengembangan basis sektor produktif yang mendapatkan fasilitas KUR. Saat ini, pemerintah memiliki KUR khusus untuk sektor peternakan, perikanan, dan perkebunan.
Dia menuturkan salah satu sektor yang akan didorong adalah sektor jasa. Alasannya, lanjutnya, sektor jasa memiliki perputaran bisnis yang cepat ketimbang sektor peternakan, perikanan, dan perkebunan. Dengan demikian, potensi penyaluran KUR ke sektor jasa sangat tinggi.
“Kami harap lagi usaha e-commerce melakukan hal yang sama (pengembangan KUR), sehingga KUR makin banyak masuk ke sektor produktif di bidang jasa,” pungkasnya.