ASPEK.ID, JAKARTA – Corporate Secretary PTPP, Yuyus Juarsa mengatakan, perseroan sebagai salah satu BUMN konstruksi memulai gerakan kesadaran digitalisasi sebagai sendi dan cara kerja baru dunia konstruksi di Indonesia dengan menunjukkan kepemimpinannya dalam bidang teknologi.
“Perseroan menjadi perusahaan konstruksi pertama di Indonesia yang menerapkan Building Information Modeling (BIM) sejak 2015 dan menerapkan Enterprise Resource Planning (ERP) berbasis SAP di 2016,” kata Yuyus dalam keterangan persnya, di Jakarta, Sabtu (31/10/2020).
Menurut Yuyus, BIM merupakan seperangkat teknologi, proses, kebijakan yang seluruh prosesnya berjalan secara kolaborasi dan terintegrasi dalam sebuah model digital. Penggunaan teknologi BIM memungkinkan pelaku yang terlibat dalam suatu proyek bekerja secara kolaborasi, mengoptimalkan produktivitas SDM dan kegiatan proyek secara cepat, tepat, akurat, efektif dan efisien selama proses umur siklus bangunan (building lifecycle).
“Melalui penerapan BIM ini akan membuat efisiensi yang sangat signifikan dari sisi biaya dan waktu pelaksanaan proyek, karena data desain (pra-konstruksi) menjadi sangat detail dan akurat,” jelasnya.
Yuyus mengatakan, dunia bisnis mengalami era disrupsi di mana perusahaan startup dapat menumbangkan perusahaan yang telah lama berdiri. Adanya perkembangan dunia digital dimana sektor kontruksi merupakan salah satu sektor yang akan terkena dampak dari transformasi digital tersebut. Namun, adopsi digital pada sektor konstruksi jauh lebih lambat dibandingkan dengan sektor lainnya.
“Efisiensi biaya, produktivitas, peningkatan mutu dan akurasi waktu selalu menjadi tantangan dari tahun demi tahun dalam sektor konstruksi. Perseroan sebagai salah satu perusahaan konstruksi dan investasi terkemuka di Indonesia selalu melakukan kajian serta riset untuk mengatasi semua tantangan yang ada,” katanya.