ASPEK.ID, JAKARTA – Produksi migas PT Pertamina (Persero) menunjukkan peningkatan. Di tahun 2019, Pertamina memperkirakan produksi akan berada pada kisaran 910 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD).
Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan H. Samsu menjelaskan bahwa produksi migas Pertamina diharapkan relatif stabil dari pencapaian produksi tahun lalu. Sementara target pada tahun 2020, akan berada pada kisaran 923 ribu barel setara minyak per hari, yang merupakan tahun tinggal landas bagi RJPP Pertamina 2020-2026.
Ia menambahkan, saat ini perusahaan melalui anak usaha sektor hulu mengelola lapangan yang mayoritas sudah berproduksi sejak lama dan termasuk kategori mature fields dengan angka laju penurunan alamiahnya (natural decline) dapat mencapai 50%.
Menurutnya, menahan laju penurunan alamiah merupakan tantangan utama yang berhasil dikelola dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan lapangan-lapangan tersebut bertahan untuk berproduksi dengan laju pengurasan secara agregat yang jauh lebih rendah bahkan mendekati 0%.
“Migas adalah energi yang tidak terbarukan, dan semua lapangan pasti akan menghadapi laju penurunan produksi alamiah,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Oleh karena itu, tambah dia, strategi pengelolaan wilayah kerja yang sudah ada saat ini dilakukan dengan cara menciptakan siklus kehidupan kedua (second life cycle creation) bagi lapangan yang sudah mature tersebut.
“Mempertahankan laju penurunan yang stabil terhadap derasnya laju penurunan alamiah memperlihatkan besarnya upaya yang signifikan yang dicapai melalui inovasi-inovasi yang intensif,” tuturnya.
Untuk tahun 2021, lanjut Dharmawan, Pertamina menargetkan produksi di kisaran satu juta barel setara minyak per hari dan ditargetkan akan seterusnya naik di tahun-tahun berikutnya.
Profil Singkat PT Pertamina
Pertamina (dulu bernama Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara) atau nama resminya PT Pertamina (Persero) adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertugas mengelola penambangan minyak dan gas bumi di Indonesia.
Pada semester 1-2019, Pertamina berhasil mencetak laba bersih sebesar US$660 juta atau setara Rp 9,4 triliun pada semester 1-2019, atau meningkat sebesar 112% jika dibandingkan periode sebelumnya sebesar US$311 juta (Rp 4,4 triliun).
Masuknya Pertamina ke dalam daftar Fortune Global 500 yaitu pada peringkat 175 turut membuktikan pencapaian tinggi Pertamina saat ini. Peringkat ini lompat 78 peringkat dibandingkan tahun sebelumnya yang ada di peringkat 253.