ASPEK.ID, JAKARTA – Usai perombakan sejumlah Direksi Sriwijaya Air, kini beredar kabar Managemen Citilink Indonesia yang merupakan anak perusahaan Garuda Indonesia akan melakukan pertemuan dengan pihak Sriwijaya Air.
Dalam sebuah surat yang beredar yang ditandatangani oleh Dirut Citilink, Juliandra berisi empat poin sebagai berikut:
1. Sriwijaya dan PT Citilink Indonesia (Citilink) masih terikat dalam Perjanjian KSM, dan hal ini telah kami tegaskan kembali dalam surat CITILINK/JKTDZQG/LTR-20232/0819 tanggal 16 Agustus 2019 perihal tanggapan atas Perubahan Susunan Direksi dan Dewan Komisarls PT Sriwijaya Air. Selain itu KSM tersebut dilakukan dalam kerangka penyelesaian hutang-hutang Sriwijaya kepada BUMN antara lain PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) dan PT Pertamina (Persero) (Pertamina).
2. Dalam Pasal 5 Perjanjian KSM yang mengatur hak dan kewajiban Citilink, khususnya ayat 1 (c) yang menyatakan kewajiban Citilink untuk melakukan seleksi atas pengurus Sriwijaya dan anak (group) Sriwijaya.
3. Dengan memperhatikan butir 1 dan 2 di atas, maka sepatutnya pula Pemegang Saham Sriwijaya terlebih dahulu berkoordinasi dengan Citilink sebelum melakukan tindakan apapun terkait pengurus/manajemen Sriwijaya termasuk penonaktifan Joseph Adriaan Saul selaku Direktur Utama Sriwijaya.
4. Bahwa atas hal-hal tersebut di atas, dan atas arahan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia, kami selaku pihak dalam Perjanjian KSM memerlukan penjelasan/klarifikasi atas hal tersebut di atas. Dan dengan demikian agar Perwakilan Pemegang Saham Sriwijaya dapat menghadiri rapat penjelasan yang rencananya juga akan dihadiri oleh perwakilan dari BNI, Pertamina dan GMF.
Pertemuan tersebut direncanakan akan digelar pada hari ini, Rabu 11 Desember 2019 di Kantor Pusat BNI, Jakarta Pusat.
Sebelumnya, Dewan Komisaris PT Sriwijaya Air memutuskan untuk merombak sejumlah direksi maskapai tersebut.
Pada surat pemberitahuan dengan nomor 001/Plt.DZ/EXT/SJ/IX/2019, disebutkan dewan komisaris memberhentikan sementara Joseph Adrian Saul dari direktur utama.
Selain itu dalam surat itu, dewan komisaris juga memberhentikan sementara Harkandri M Dahler dari Direktur Human Capital and Service PT Sriwijaya Air, dan Joseph K Tendean dari Direktur Komersial Sriwijaya Air.
Untuk menggantikan dirut dan dua direksi yang diberhentikan sementara tersebut, Dewan Komisaris Sriwijaya Air mengangkat Anthony Raimond Tampubolon sebagai Plt Direktur Utama, Plt Direktur Human Capital & Service dan Plt Direktur Komersial.
Dalam surat itu juga diumumkan bahwa Anthony Raimond memberikan surat kuasa kepada Robert D Waloni sebagai pelaksana tugas harian Direktur Utama Sriwijaya Air, dan surat kuasa kepada Rifai sebagai pelaksana tugas harian Direktur Komersial PT Sriwijaya Air.
Ketiga direksi, salah satunya direktur utama, yang diberhentikan sementara tersebut merupakan direksi yang berlatarbelakang pejabat Garuda Indonesia.
Sebagaimana diketahui, di Januari lalu, operasional Sriwijaya Air dikelola oleh Garuda Indonesia.
Joseph Andrian Saul sebelumnya menjabat sebagai General Manager Garuda Indonesia di Denpasar, sedangkan Joseph Dajoe K Tendean sebelumnya menjabat sebagai Senior Manager Anciliary Garuda Indonesia, dan Harkandri M Dahler sebelumnya menjabat sebagai Direktur Personalia Garuda Maintenance Facility.