ASPEK.ID, JAKARTA – Brunei Darussalam melaporkan dua kasus kematian warganya karena Covid-19. Ini kematian pertama pada 2021 setelah tiga kasus kematian pada 2020.
Dilansir dari Channel News Asia (CNA), wanita berusia 85 tahun dan pria berusia 69 tahun meninggal setelah tertular infeksi paru-paru. Kementerian kesehatan mengatakan mereka meninggal setelah masuk ke pusat karantina Agustus ini.
Kematian kedua pasien pada pada Selasa (24/8/2021) ini menjadikan total kematian akibat virus corona di Brunei menjadi lima orang. Tiga kematian pertama tercatat pada awal-awal pandemi, yakni Maret, Mei, dan Juni 2020.
Brunei memperkenalkan aturan pembatasan baru pada Agustus setelah munculnya kasus infeksi lokal pertamanya selama 15 bulan. Pihak berwenang telah menutup bioskop dan tempat ibadah, melarang makan di restoran dan melarang orang meninggalkan rumah mereka kecuali untuk alasan penting.
dikutip dari cnbcindonesia, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi pekan lalu menyebutkan dalam sebuah kesempatan bahwa negara kesultanan itu telah mengalami kenaikan kasus hingga ratusan persen. Saat memaparkan kasus di ASEAN menurun -0,6%, ia menyebut kasus di Brunei mengalami kenaikan 304%.
Sebanyak 110 kasus baru tercatat pada kemarin. Ini menjadikan total infeksi menjadi 1.983 sejak awal pandemi.
Dalam sepekan rata-rata pasien positif bertambah 85 orang dalam sehari. Melonjak dibandingkan rerata tujuh hari sebelumnya yaitu 29 orang setiap harinya.
Per 20 Agustus, selama seminggu rata-rata pasien positif bertambah 11,19% dalam sehari. Melesat dibandingkan rerata tujuh hari sebelumnya yaitu 7,05%.
Bila dibandingkan dengan 20 Juli 2021, di mana pasien positif corona di Brunei hanya bertambah 14 orang maka kenaikan di 20 Agustus 2021 sangat signifikan. Lonjakan kasus mencapai 1.257,14%.