ASPEK.ID, YOGYAKARTA – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengatakan setidaknya ada dua hal yang bisa mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yaitu mengaitkan UMKM menjadi bagian dari Supply Chain (Rantai Pasokan) atau UMKM Lifestyle.
“Bagaimana agar UMKM mendapat kemudahan dari economy of skill karena pasti kalah dalam hal pemasaran, riset dan pengembangan/ inovasi, dan pendanaan. Makanya kita channeling untuk menjadikan UMKM itu yang pertama bagian dari Supply Chain dan Kedua, UMKM yang untuk lifestyle,” kata Eko saat menjadi pembicara sekaligus membuka acara Workshop dan Temu Bisnis Nasional UMKM II di Graha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada Rabu (16/10).
Eko menjelaskan, bahwa UMKM bisa mendapat benefit of skill dan marketing network dengan menjadikan UMKM bagian bagian dari Supply Chain, bagian dari perusahaan-perusahaan besar, upstream-nya bisa di supply dari UMKM.
“Kalau UMKM yang untuk lifestyle misalnya seperti retail warung-warung, makanan, itu kan marketnya sudah ada. Atau, UMKM dengan bentuk usaha SPA, gym, yoga, vilates yang dikelola BUMDes. Yang pemerintah lakukan adalah bagaimana menciptakan aktivitas ekonomi di daerah tersebut sehingga bisa kita jaga daya belinya. Kalau daya beli terjaga warung-warung tetap ada pembelinya,” terangnya.
Lebih lanjut, Eko mengatakan bahwa peran perguruan tinggi penting untuk kemajuan pembangunan ekonomi di desa. Ia mengapresiasi UGM yang mengirim mahasiswanya mengikuti KKN Tematik.
“Saya sarankan, sebelum mahasiswa turun ke desa diberikan entrepreneurship skill/ dasar kewirausahaan sehingga waktu turun ke desa bukan hanya bantu masyarakat desa tapi bisa melihat peluang usaha yang ada di desa,” pesannya.