ASPEK.ID, JAKARTA – Kehadiran The Atjeh Connection Resto & Coffee di ibu kota cukup menyita perhatian. Dari namanya saja, kita pasti sudah dibuat terkesan karena menggunakan nama Aceh yang yang ditulis dalam ejaan lama, Atjeh serta menggunakan logo yang menampilkan sosok pria yang memegang cangkir kopi dan mengenakan ‘kopiah meukeutob’ yang sangat khas Aceh.
Desain interior resto ini sangat unik dan khas. Sang pemilik terkesan memberi perhatian besar terhadap benda-benda klasik dengan cita rasa seni tertentu. Tempat yang klasik sekaligus seperti galeri mini yang ada di resto ini adalah barang-barang pribadi koleksi pemilik The Atjeh Connection, Amir Faisal Nek Muhammad dan sang istri, Anita Amir Faisal.
Sejak awal kehadirannya di tahun 2015, The Atjeh Connection Resto & Coffee kini memiliki sejumlah cabang yang tersebar di beberapa lokasi elite di Jakarta seperti di Sarinah Thamrin, SCBD, Bendungan Hilir, Menteng Jalan Sabang serta di Surabaya dan sekarang sedang dipersiapkan di beberapa kawasan elite lainnya di ibu kota.
“Kami ingin menjadi ruang yang bisa mempertemukan orang-orang, siapapun dia dan tentu saja dengan sajian kuliner yang khas Aceh,” kata Bang Amir, sapaan akrab Amir Faisal Nek Muhammad, Kamis, 19 Maret 2019.
Amir Faisal mengatakan bahwa semua resto miliknya memiliki menu favorit seperti Kopi, Kue Ade, Mie Aceh, Ayam Tangkap dan sebagainya. The Atjeh Connection juga menyajikan menu yang relatif bisa diterima oleh lidah semua pengunjung seperti Lontong Sayur, Kari Kambing, Nasi Gurih, Pliek U, Tiram, Kepiting Masak Aceh dan lain-lain.
Selain makanannya, The Atjeh Connection Resto & Coffee memiliki Kopi Sanger yang begitu digemari oleh semua lapisan masyarakat. Melalui Kopi Sanger, Amir Faisal ingin mengajak anak muda zaman sekarang atau generasi milineal bangga untuk merasakan kopi lokal bercita rasa internasional yang tidak kalah enaknya dengan kopi brand luar negeri.
Selain karena cita rasa kopinya yang enak, The Atjeh Connection Resto & Coffee selama ini juga dikenal sebagai tempat pertemuan atau silaturahmi berbagai kalangan mulai dari pengusaha, politisi, para tokoh nasional hingga para menteri karena sebaran lokasi yang sangat strategis serta tempat yang nyaman.
“Pada mulanya kehadiran The Atjeh Connection Resto & Coffee adalah untuk menyalurkan hobi dan bersilaturahmi dengan sahabat-sahabat sekaligus mempromosikan kuliner Aceh di Jakarta. Saya banyak teman dan saya juga suka ngopi. Kita saling bertemu dan berkomunikasi. Jadi, ya sudah sekalian aja disediakan kulinernya dan jadilah resto ini,” kata Amir Faisal.
“The Atjeh Connection lahir sebagai restoran yang memiliki nilai istimewa bagi para penikmatnya. Sesuai namanya, The Atjeh Connection menjadi titik kumpul bagi berbagai pelanggan setia mulai dari pengusaha, praktisi profesional, pegiat sosial, direksi BUMN hingga para pejabat negara” tambahnya.
The Atjeh Connection dikatakan Amir Faisal juga berkomitmen untuk menyajikan makanan dengan cita rasa terbaik, pelayanan yang bersahabat dan sajian menu yang otentik.
“Kami ingin semua orang bisa merasakan langsung cita rasa masakan seperti di tanah asalnya, Serambi Mekkah dengan suasana nyaman seperti di rumah sendiri. Nama Atjeh Connection kami pilih karena kami ingin hadirnya The Atjeh Connection Resto & Coffee bisa menjadi wadah untuk menghadirkan pengunjung dari berbagai daerah, begitu juga dengan makanannya yang tak hanya berasal dari Aceh saja,” ujar dia.
Kuliner Nusantara
Semangat silaturahmi yang dibalut dalam sajian kuliner khas Aceh serta telah memiliki beberapa cabang dan relasi yang terbilang cukup banyak, lantas tak membuat Amir Faisal berpuas diri. Bersama sang istri, keduanya mencoba melakukan inovasi dengan menghadirkan resto lain yang memiliki konsep yang sama, namun dengan nama yang berbeda yakni, Malik & Co.
Amir Faisal mengatakan, Malik & Co yang juga terletak di Jalan Sabang atau tepatnya di Jalan KH Agus Salim Nomor 38 ini merupakan nama perusahaan mendiang kakeknya dulu saat berada di Medan, Sumatera Utara. Ragam menu yang dihadirkan di sini juga khas Medan, seperti Nasi Lemak, Nasi Campur, Soto Medan, Roti Cane, Mie Goreng Malik, Bubur Ayam Malik hingga Kari Kambing.
Di samping aneka makanan yang khas tersebut, Malik & Co yang dibuka pada akhir Februari 2020 kemarin juga menyediakan aneka minuman favorit yang bisa memanjakan lidah pengunjung seperti Kopi Sanger Atjeh, Teh Tarik, Wine Coffee, Kopi Susu hingga Sangeran Atjeh Connection.
“Malik & Co ini jaringan dari The Atjeh Connection. Fokusnya memang di dunia kuliner dan kita mencoba untuk merambah ke kuliner daerah lain, seperti ini Medan contohnya. Ke depan kita juga akan merambah ke kuliner Minang, Sunda, Betawi atau daerah lainnya, sehingga kita akan dikenal sebagai brand kuliner nusantara,” jelasnya.
Untuk desain dan interior, Amir Faisal mengaku tetap mempertahankan karakteristik jaringan resto yang telah dimilikinya saat ini yakni, tetap mempunyai ciri khas dari keunikan dan kesan klasik tapi terlihat mewah mulai dari pernak-pernik, ornamen pintu, jendela, warna cat hingga galeri foto-foto tempo dulu.
“Sesuai dengan semangat silaturrahmi yang kita bangun dari awal, kita ingin menghadirkan kesan nyaman sehingga tempatnya kita buat senyaman mungkin. Begitu juga dengan makanan dan minuman yang disediakan, kita yakin bisa membuat pengunjung kembali lagi karena kita ingin menjadi duta kuliner Nusantara,” imbuhnya.
Olahraga dan Yayasan Amal
The Atjeh Connection juga membantu klub sepakbola asal Aceh, Persiraja yang musim ini berhasil promosi dan mengarungi Liga 1 2020 dengan ikut menjadi sponsor resmi klub yang juga menjadi perwakilan satu-satunya klub yang mewakili Pulau Sumatera di Liga 1.
Logo The Atjeh Connection Resto & Coffee pun terpasang jelas di lengan kiri jersey klub kebanggaan klub Tanah Rencong itu. The Atjeh Connection pada tahun ini juga menjadi sponsor resmi pembalap asal DKI Jakarta, Edu Kaligis dan Boyke Fadjar di Seri 1 dan 2 dalam ajang Kejuaraan Nasional Rally 2020.
Selain itu, Amir Faisal dan istri, Anita Amir Faisal selama ini juga mengelola The Atjeh Connection Foundation, lembaga yang aktif dan tanggap isu-isu sosial dan pernah turun langsung ke lokasi bencana gempa di Nusa Tenggara Barat, gempa dan tsunami Palu dan Donggala serta tsunami Selat Sunda. Atjeh Connection Foundation adalah salah satu relawan tanggap darurat pertama yang hadir dalam aksi kemanusiaan di Palu.
Secara rutin, yayasan ini juga melakukan pembagian nasi setiap Jum’at kepada masyarakat miskin dengan tagline ‘Pastikan Tetanggamu Kenyang’, memfasilitasi pasien dhuafa dan kurang mampu dari luar daerah yang berobat ke Jakarta, memberikan beasiswa dan sebagainya.
Saat ini, Atjeh Connection Foundation memiliki ratusan anak asuh yang mendapatkan beasiswa bulanan secara rutin yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia, khususnya di kawasan Jabodetabek.
“Kami ingin berbagi dalam bidang sosial dengan cara membantu sesama. Kehadiran kami tak sekedar sebuah restoran, tetapi juga berusaha untuk meringankan beban mereka yang membutuhkan,” pungkas Amir Faisal.