ASPEK.ID, JAKARTA – PT Barata Indonesia (Persero) menggandeng Treehouz Asia, perusahaan berbasis di Malaysia untuk menjalin kemitraan strategis pembangunan pabrik bahan bakar energi alternatif melalui pemanfaatan biomassa berbasis kayu dan limbah pengolahan kayu di Indonesia.
Kerja sama strategis ini dituangkan dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dilanjutkan dengan NDA antara Barata Indonesia dan Treehouz Asia yang dilakukan via daring pada Rabu, 10 Agustus 2021.
Penandatanganan dilakukan oleh Sulistyo Handoko, Direktur Pemasaran Barata Indonesia. Sementara di pihak Treehouz Asia dilakukan oleh Tan Eng Hau, yang menjabat sebagai Managing Director.
PT Barata Indonesia (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa EPC, konstruksi dan manufaktur.
“Barata Indonesia terus berupaya melakukan ekspansi dan aliansi dalam rangka penguatan kompetensi dan merespon peluang bisnis baru di industri agro tanah air,” tutur Sulis.
Perseroan menyambut baik peluang kerja sama pembangunan project biomassa dalam rangka mendukung program co-firing di Indonesia dan juga peningkatan produksi berbentuk pellet ataupun sawdust baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.
Pada kesempatan tersebut Sulistyo turut menjelaskan pengalaman panjang Barata Indonesia dalam pembangunan pabrik agro tanah air beserta komponennya.
Dirinya menyampaikan Barata Indonesia sebagai BUMN manufaktur menaruh komitmen tinggi terhadap peningkatan kandungan lokal dalam setiap produk yang dihasilkan dan pembangunan proyek strategis nasional.
Hal ini diwujudkan melalui komitmen dalam menciptakan produk substitusi impor, pemanfaatan material lokal dan penyediaan peluang tenaga kerja lokal yang diharapkan dapat mendongkrak produktivitas dan daya saing industri nasional.
Dukungan ini sekaligus merupakan upaya perseroan dalam mendorong program pemulihan ekonomi nasional.
Senada dengan hal tersebut, Tan Eng Hau, Managing Director Treehouz Asia mengapresiasi kerjasama ini sebagai ekspansi pasar khususnya dalam pengembangan biomassa berbasis pellet atau sawdust plant projects di Indonesia.
“Dengan berkah sumber daya alam yang melimpah di Indonesia, kami berharap Barata dan Treehouz dapat bersinergi memanfaatkan kompetensi masing-masing dalam menjalankan proyek – proyek pabrik wood/baggase pellet/sawdust baru maupun revitalisasi di Indonesia,” ucap Tan.
Disebutkan, sebagai inisiasi awal atas kerja sama ini, Barata Indonesia dan TreeHouz akan membangun pellet plants yang berlokasi di Pahang Malaysia dengan kapasitas 40 TPH.
Selain menjalin kerja sama di bidang biomassa tersebut, kedua perusahaan juga sepakat berkolaborasi dalam pengembangan co-firing dengan biomassa dalam rangka pengembangan energi alternatif untuk mendukung ketersediaan energi nasional yang bersih dan ramah lingkungan.
“Peluang bisnis ini akan dikembangkan dengan menghadirkan keunggulan teknologi di bidang energi baru dan terbarukan (EBT) sebagai solusi energi masa depan,” tutup Sulis.