ASPEK.ID, JAKARTA – PT Angkasa Pura I atau Angkasa Pura Airports mulai efektif mengelola operasional Bandara Sentani Jayapura pada 1 Januari 2020. Antonius Widyo Praptono telah ditunjuk sebagai Pts General Manager oleh Direksi Angkasa Pura Airports.
Penunjukkan Pts GM ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan dokumen kerja sama pemanfaatan (KSP) Bandara Sentani Jayapura dengan Kementerian Perhubungan pada 13 Oktober 2019 lalu yang menandakan telah resminya Angkasa Pura Airports mengelola bandara di ujung timur Indonesia tersebut.
Sejak 13 Oktober hingga November 2019, Angkasa Pura Airports mulai mengirimkan tim advance untuk melakukan penilaian kondisi dan kebutuhan; baik dari sisi sistem hingga SDM; untuk dilakukan penyesuaian ketika nantinya mulai dioperasikan oleh Angkasa Pura I pada 1 Januari 2020.
“Dengan ditunjuknya PTS GM Bandara Sentani sebagai perwakilan manajemen Angkasa Pura Airports, maka berbagai program pengembangan bandara sudah dapat mulai dilaksanakan dengan memperhatikan tahap-tahap pengembangan bandara,” kata Direktur Utama Angkasa Pura Airports Faik Fahmi dalam keterangan resminya, Senin (30/12).
Program pengembangan dalam waktu dekat dikatakan Faik Fahmi adalah pengembangan terkait dukungan terhadap pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua.
“Bandara Sentani akan menjadi pintu gerbang utama bagi kedatangan atlet-atlet nasional di Papua. Oleh karena itu, untuk mendukung trafik penumpang saat periode pelaksanaan kegiatan nasional tersebut, Bandara Sentani akan dilakukan penataan dan pengembangan, baik terminal penumpang maupun area parkir kendaraan,” imbuh Faik Fahmi.
Pengelolaan Bandara Sentani ini, lanjut Faik Fahmi, merupakan tantangan sekaligus peluang bagi Angkasa Pura Airports untuk dapat berkontribusi lebih besar terhadap peningkatan pertumbuhan perekonomian daerah timur Indonesia, khususnya Papua, karena Bandara Sentani merupakan entry point sekaligus hub bagi distribusi kargo dan penumpang di Papua.
Bandara Sentani Jayapura pada 2018 melayani sebanyak 2,1 juta penumpang dan 62 ribu pergerakan pesawat. Bandara Sentani melayani 20 destinasi dengan maskapai Garuda Indonesia, Batik Air, Lion Air, Wings Air, Sriwijaya Air, Trigana, NAM Air, Susi Air, Cardig Air dan Dimonim Air dengan waktu operasional dari pukul 05.00 hingga 20.00 WIT.
Untuk fasilitas sisi udara, Bandara Sentani memiliki landas pacu dimensi 3.000 meter x 45 meter dengan kapasitas apron 13 parking stand untuk pesawat berbadan kecil (narrow body), 8 parking stand untuk pesawat kargo, dan 11 parking stand untuk pesawat kecil berbaling-baling (propeller).
Adapun pesawat terbesar yang mampu dilayani saat ini yaitu B-737 800 NG dan 900 ER. Sementara gedung terminalnya memiliki luas 14.300 meter persegi (2 lantai) dan kapasitas ruang tunggu dapat menampung 2.045 orang.
Profil AP I
PT Angkasa Pura I (Persero) adalah sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memberikan pelayanan lalu lintas udara dan bisnis bandar udara di Indonesia yang menitikberatkan pelayanan pada kawasan Indonesia bagian tengah dan kawasan Indonesia bagian timur.
Saat ini, Angkasa Pura Airports mengelola 13 (tiga belas) bandara di kawasan tengah dan timur Indonesia, yaitu:
1. Bandara I Gusti Ngurah Rai – Denpasar
2. Bandara Juanda – Surabaya
3. Bandara Sultan Hasanuddin – Makassar
4. Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan – Balikpapan
5. Bandara Frans Kaisiepo – Biak
6. Bandara Sam Ratulangi – Manado
7. Bandara Syamsudin Noor – Banjarmasin
8. Bandara Ahmad Yani – Semarang
9. Bandara Adisutjipto – Yogyakarta
10. Bandara Adi Soemarmo – Surakarta
11. Bandara Internasional Lombok – Lombok Tengah
12. Bandara Pattimura – Ambon
13. Bandara El Tari – Kupang
Selain itu, Angkasa Pura Airports saat ini memiliki 5 anak perusahaan, yaitu PT Angkasa Pura Logistik, PT Angkasa Pura Properti, PT Angkasa Pura Suport, PT Angkasa Pura Hotel dan PT Angkasa Pura Retail.