ASPEK.IDJAKARTA – Ketua Sub-Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Kapten Nurcahyo Utomo menyebutkan, Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di sekitar Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021 bermula saat mencapai ketinggian 8.150 kaki.
“Pada ketinggian 8.150 kaki, throttle atau tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri bergerak mundur,” ungkap Nurcahyo, dalam konferensi pers Laporan Pendahuluan Kecelakaan pesawat udara Boeing 737 SJ 182, Rabu (10/2/2021).
Nurcahyo menuturkan berdasarkan rekaman flight data recorder atau salah satu bagian hitam dari kotak hitam pesawat tersebut. Nurcahyo mengatakan, masalah di throttle ini menyebabkan tenaga mesin berkurang.
“Tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri sempat bergerak mundur dan tenaga berkurang, sedangkan yang kanan tetap,” ucap Nurcahyo.
Nurcahyo menambahkan tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri kembali bergerak mundur saat pesawat berada di ketinggian 10.600 kaki dan pesawat mulai berbelok ke kiri.