ASPEK.ID, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Ramson Siagian mengatakan bahwa naik turunnya investasi hulu migas dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu harga minyak mentah.
Di saat seperti saat ini harga minyak mentah yang masih diliputi oleh suasana pandemi Covid-19 dan over supply maka bisa dipastikan investasi hulu migas akan mengalami penurunan seperti yang terjadi pada tahun ini.
Disebutkan, pada awalnya target investasi migas adalah sebesar 13,8 milliar dollar AS namun dikoreksi menjadi 11,6 miliiar dollar AS
Investasi hulu migas juga diprediksikan akan recovery seiring dengan membaiknya penanganan Covid-19 dan kenaikan harga minyak mentah.
“Dampak lanjutannya akan terjadi penurunan investasi hulu migas, penurunan produktifitas lifting, serta diperkirakan akan terjadi penundaan jadwal onstream proyek hulu migas,” ungkap Ramson saat rapat dengar pendapat Komisi VII DPR RI dengan SKK Migas di Senayan, Jakarta, Rabu (30/9).
Untuk itu Komisi VII DPR RI ingin memperoleh informasi dan penjelasan dari Kepala SKK Migas, diantaranya mengenai strategi SKK Migas agar tidak terjadi penurunan lifting atau produksi yang signifikan .
Terutama, sesudah pengambilalihan blok-blok migas perusahaan asing yang sudah akan habis kontrak pada tahun 2020, 2021, dan 2022, sambung politisi Fraksi partai Gerindra itu.
“Komisi VII juga meminta penjelasan mengenai status pengembangan proyek Tangguh Train 3, serta mendapatkan informasi tentang bagaimana tindaklanjut usulan kebijakan SKK Migas dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan harga minyak yang relatif rendah,” tuturnya.