ASPEK.ID, JAKARTA – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) gencar mengumpulkan informasi terkait pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak dengan nomor penerbangan SJ-182.
Jika ditemukan kotak hitam, maka terungkap penyebab Sriwijaya jatuh.
Suatu ketika Bos AirAsia Tony Fernandes mengatakan ketika pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Laut Jawa, dekat Selat Karimata, Tony menyatakan bila bagian ekor ditemukan , maka terungkap penyebab kecelakaan.
Dikutip dari berbagai sumber, CVR merekam percakapan pilot, kopilot dan semua yang terjadi di ruang cockpit diletakkan di bagian belakang pesawat, di bawah jendela penumpang yang dekat dengan pintu keluar pesawat bagian belakang.
Sedangkan FDR merekam data-data penerbangan, seperti suhu, cuaca, dan semua parameter alat dalam pesawat dalam ilustrasi di atas diletakkan persis di bawah sirip ekor. Posisinya lebih belakang dari pesawat belakang pesawat.
CVR tersambung dengan ruang cockpit dan FDR tersambung dengan bagian-bagian seperti bagian roda pesawat, kecepatan mesin, posisi sayap, posisi aileron (kemudi guling) dan sebagainya.
CVR dan FDR ditaruh di bagian pesawat yang paling aman yaitu ekor pesawat. Sudah ada studi bahwa area yang paling aman adalah bagian ekor pesawat.
Kotak hitam dirancang sehingga bisa menyimpan dan menyelamatkan data penting tersebut. Kotak pembungkusnya terbuat dari aluminium, lapisan insulasi yang melindungi peranti dari suhu tinggi.
Di bagian terluar ada pembungkus dari bahan titanium atau baja. Jarang sekali kotak hitam pesawat hancur atau tak bisa ditemukan.