Susunan struktur batu dengan empat sisi yang terpasang bertumpuk di sepanjang pantai disebut tetrapod beton. Struktur tetrapod jamak dijumpai pada kawasan pantai berombak tinggi.
Tetrapod berfungsi sebagai pemecah ombak agar gelombang air yang tiba di bibir pantai tidak membahayakan dan merusak kawasan pantai, dan menjadi pelindung untuk mencegah abrasi. Tetrapod juga pelindung di muara sungai, sehingga ombak dapat diredam dan aliran sungai dapat berjalan lancar.
Tetrapod termasuk beton pracetak biasanya memiliki nomor yang terpasang di badannya. Penomoran ini berguna untuk mempermudah kontrol dan pengamatan terhadap perubahan posisi akibat segala aktivitas yang berkaitan dengan perlindungan pantai.
Berikut ini fungsi Tetrapod yang dikutip dari berbagai sumber:
1.Pemecah Ombak
Pada kawasan yang memiliki ombak besar, Struktur beton ini berperan sebagai pemecah ombak agar gelombang air yang sampai bibir pantai tidak membahayakan dan kerusakan kawasan pantai.
2.Pencegah Abrasi
Untuk melindungi daratan dari abrasi. Pantai merupakan kawasan yang mudah mengalami abrasi. Abrasi adalah suatu proses pengikisan pantai yang diakibatkan oleh tenaga gelombang laut dan arus laut atau pasang surut laut.
Sehingga untuk menjaga agar daratan tetap terjaga dari abrasi maka diperlukan perlindungan alami maupun buatan. Tetrapod adalah salah satu bentuk perlindungan buatan yang bisa digunakan untuk mencegah abrasi pada daratan.
3.Perlindungan Area Laut
Tetrapod berfungsi sebagai perlindungan area laut dari berbagai kondisi. Kebutuhan komersial yang ada di lingkungan pantai membutuhkan kondisi laut yang rendah gelombang sehingga dapat menunjang berbagai aktivitas dan pekerjaan.
4.Mencegah Pendangkalan Muara Sungai
Muara sungai yang terhubung langsung dengan laut sangatlah mudah mengalami pendangkalan akibat gelombang laut yang meredam laju aliran sungai.
Sejarah Tetrapod
Tetrapod pertama dibuat pada 1950 oleh Pierre Danel dan Paul Angles d’Auriac di Laboratorium Dauphinios d’Hydraulique, Grenoble, Perancis. Istilah tetrapod diambil dari bahasa Yunani “Tetra” yang memiliki arti angka 4. Sebelum adanya tetrapod, batu dan blok beton konvensional sebagai pemecah gelombang. Kekuatan batu dan balok beton ini tidak bertahan lama sehingga dapat lepas karena kekuatan ombak yang terus-menerus menghantam mereka.
tetrapod digunakan secara luas di seluruh dunia dan diproduksi oleh banyak kontraktor. Beton-beton tetrapod ini diletakkan di sepanjang pantai. Jepang banyak menggunakan tetrapod yang ditempatkan kurang lebih di 50% pantai di Jepang.
Cara kerja tetrapod bukan untuk melawan ombak, oleh karena itu bentuk tetrapod dirancang untuk menyerap energi dari ombak yang datang dengan membiarkan air mengalir ke sekitarnya. Untuk mengurangi perpindahan jarak tetrapod setelah tersapu ombak, maka penyusunan tetrapod biasanya diletakkan secara acak.
Bentuk tetrapod yang khas membuat gelombang yang melewatinya terpecah sehingga energi dan tekanan dari ombak dapat tersalurkan menuju kaki-kaki tetrapod. Struktur tetrapod tidak mudah pecah meskipun terus-menerus terkena gelombang air laut.
Hal ini menjadikan tetrapod sebagai salah satu solusi untuk mengurangi abrasi dan menjaga garis pantai dengan baik.