ASPEK.ID, JAKARTA – Gelaran Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk telah selesai dilaksanakan di Tanggerang, Banten pada Rabu (22/1/2020) kemarin.
Adalah Irfan Setiaputra yang ditetapkan sebagai Direktur Utama baru Garuda Indonesia, mengisi kekosongan kursi Dirut yang kosong pasca pemberhentian pejabat sebelumnya, Ari Askhara.
RUPSLB ini dihadiri atau diwakili oleh pemegang 23,38 miliar lembar saham atau 90,34 persen dari keseluruhan pemegang saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Selain mengangkat Dirut baru, RUPSLB juga mengangkat para pejabat baru yang akan mengisi sebagian besar kursi Direksi yang kosong, juga karena diberhentikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada Senin (9/12/2019) lalu.
Seperti diketahui, selain memberhentikan Ari Askhara, Erick Thohir juga memberhentikan Mohammad Iqbal (Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha), Bambang Adisuryana (Direktur Operasi), Heri Akhyar (Direktur Human Capital) dan Iwan Joeniarto (Direktur Teknik dan Layanan).
Hanya dua nama yang tersisa saat itu yakni, Direktur Niaga Pikri Ilham Kurniansyah dan Direktur Keuangan & Manajemen Resiko Fuad Rizal yang selanjutnya ditunjuk oleh Dewan Komisaris sebagai Plt Dirut serta sebagai Plt Direktur Operasi dan Plt Direktur Teknik & Layanan
Dewan Komisaris saat itu juga menunjuk Pikri sebagai Plt Direktur Human Capital dan Plt Direktur Kargo & Pengembangan Usaha. Selain itu, 4 pejabat juga diangkat sebagai Pelaksana Harian atau Plh.
Keempatnya adalah Tumpal Manumpak Hutapea sebagai Pejabat Direktur Operasi, Mukhtaris sebagai pejabat Direktur Teknik & Layanan, Joseph Dajoe K. Tendean bagai pejabat Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha serta Aryaperwira Adileksana sebagai pejabat Direktur Human Capital.
Selanjutnya pada RUPSLB kemarin, Pikri harus menerima kenyataan bahwa dirinya diganti, atas kehendak dan berdasarkan kuasa para pemegang saham. Posisi Direktur Niaga yang ditempati Pikri diserahkan kepada M. Rizal Pahlevi.
Dari keempat Plh, RUPSLB memberi jabatan permanen terhadap 2 nama yakni, Tumpal Manumpak Hutapea sebagai Pejabat Direktur Operasi dan Aryaperwira Adileksana sebagai pejabat Direktur Human Capital.
Dari semua keputusan, baik itu pemberhentian pasca kasus Ari Askhara maupun RUPSLB, nama Fuad Rizal seolah tak bergeming. Bisa dibilang, Fuad Rizal merupakan orang yang paling baik nasibnya.
Fuad yang juga lulusan dari ITB jurusan Teknik Industri ini sebelumnya menjabat sebagai VP Treasury Management PT Garuda Indonesia hingga akhirnya diangkat sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko pada September 2018.
Dan, dari seluruh nama baik itu di jajaran Komisaris dan Direksi hasil RUPSLB, hanya nama Fuad Rizal yang tetap bertahan. Menurut informasi yang diperoleh Aspek.id, Fuad Rizal masih dipertahankan oleh Kementerian BUMN terkait laporan keungan perusahaan.
Bahkan, sumber Aspek.id juga menyebutkan bahwa setelah laporan keuangan 2019 dipertanggungjawabkan, Fuad Rizal akan segera diganti saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pertengahan 2020 mendatang.
Aspek.id telah mencoba menghubungi Fuad Rizal dan melayangkan sejumlah pertanyaan dan meminta tanggapan terkait informasi tersebut. Namun, balasan belum berhasil didapatkan.
Apapun rencana dan keputusan terkait pengangkatan, perombakan maupun pergantian pejabat tentu merupakan kewenangan pemegang saham atau Kementerian BUMN khususnya. Yang jelas, Fuad Rizal saat ini dapat dikatakan orang yang paling beruntung nasibnya di Garuda Indonesia.