ASPEK.ID, JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa nilai investasi yang digunakan untuk biaya pengembangan Benoa Maritime Tourism Hub sebesar Rp 5,3 triliun.
“Dari cash flow di Kementerian BUMN, baik PT Pelindo III maupun BUMN yang lain sebesar Rp 4,2 triliun, sisanya nanti ada Penyertaan Modal Negara (PMN),” kata Erick Thohir saat meninjau pengembangan Benoa Maritime Tourism Hub di Nusa Dua, Bali, Jum’at (14/2).
PMN tersebut dikatakan Erick Thohir akan berbentuk investasi di luar pembangunan pelabuhan seperti pengerukan sekitar pelabuhan.
Ia menegaskan Benoa Maritime Tourism Hub nantinya harus memberikan tempat khusus bagi produk UMKM lokal agar memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
“Kita tidak mau nanti di ring satu ada merek-merek asing, bukannya kita anti asing tapi bagaimana memastikan industri wisata, kreatif, makanan-minuman yang lokal ini bisa tumbuh. Produk lokal harus menjadi prioritas,” ujarnya.
Erick juga menyebutkan, proyek strategis harus dibuka sejak awal agar bisa mendapatkan masukan dari masyarakat seperti DPR.
“Hal ini bertujuan agar bisa memberikan pengaruh bagi masyarakat luas,” ucapnya.
Selain itu, proyek pengembangan Pelabuhan Benoa dipastikan memiliki nilai investasi yang bagus karena Kementerian BUMN menggandeng Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
“Dukungan dari Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) juga ada,” imbuhnya.