ASPEK,ID, JAKARTA – Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Ego Syahrial menyatakan untuk meningkatkan kualitas data migas Indonesia, pemerintah belajar dari Mesir.
Negara Afrika yang kaya akan minyak itu melakukan langkah tepat ketika berkontrak dengan perusahaan geoscience internasional untuk memgumpulkan data sebanyak-banyaknya melalui survei seismik sebagai modal untuk kegiatan eksplorasi lanjutan dalam penemuan cadangan migas.
“Ini kita pelajari contohnya yang dilakukan Mesir. Salah satunya berkontrak langsung dengan lembaga geoscience ternama untuk melaksanakan survei 3D dan pembiayaan 100% dari pemerintah. Itu dampaknya luar biasa,” kata Ego dalam konferensi pers FGD Pre Event 2020 International Convention on Indonesia Upstream Oil and Gas, Kamis (5/11/2020).
Ego menambahkan ketika data hasil survei telah didapatkan, maka ditawarkan kepada para investor. Dengan kualitas data yang baik maka investor yang berminat tidak akan segan melakukan investasi lanjutan di tanah air.
‘”Hasil seismik langsung dijual kontraktor. Ini mungkin salah satu yang perlu kita dorong,” kata dia.
Ego mengungkapkan Indonesia memiliki potensi cadangan migas karena dari 128 cekungan yang sudah terdata ada 68 cekungan belum dieksplorasi. Jadi untuk menuju satu juta bph dengan kondisi seperti masih sangat dimungkinkan.