ASPEK.ID, JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN mendukung penguatan industri petrokimia melalui penyediaan gas bumi yang lebih efisien dan ramah lingkungan dengan mengoptimalkan produksi gas di dalam negeri.
PGN adalah perusahaan nasional Indonesia terbesar di bidang transportasi dan distribusi gas bumi yang berperan besar dalam pemenuhan gas bumi domestik. Bidang usaha PGN adalah pengangkutan dan niaga gas bumi.
Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso dalam keterangan resminya menjelaskan, pembangunan infrastruktur gas bumi membutuhkan daya tahan yang kuat. PGN terus mengembangkan berbagai strategi agar pembangunan infrastruktur gas sejalan dengan peningkatan pasokan gas dan penguatan pasar gas bumi.
Baca Juga: Pertamina Kaji Transisi Bisnis LNG ke PGN
“Selama lebih dari setengah abad, kami melakukan berbagai inisiatif agar gas bumi dapat dinikmati oleh lebih banyak pelaku usaha dan masyarakat. Sektor Petrokimia sebagai salah satu usaha strategis, termasuk salah satu prioritas pelayanan PGN,” katanya, Jum’at (27/9/2019).
Berbagai infrastruktur dibangun PGN, meliputi fasilitas terminal dan regasifikasi LNG, pipa transmisi, jaringan distribusi gas bumi dan SPBG yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
PGN dikatakan Gigih juga terus mengembangkan infrastruktur distribusi baru di beberapa daerah yang mulai tumbuh sektor industrinya. Misalnya di wilayah Kendal, Semarang, dan Ungaran.
Baca Juga: Deretan Bos BUMN yang Terlibat Korupsi
Pasokan gas ke wilayah Jawa Tengah ini akan berasal dari Blok Jambaran Tiung Biru di Bojonegoro, Jawa Timur. Untuk mengirimkan gas dari blok tersebut, PGN melalui anak usahanya Pertagas, sedang dalam penyelesaian pipa transmisi sepanjang 267 km dari Gresik-Semarang.
“Kami percaya bahwa pemanfaatan gas bumi akan mendorong daya saing sektor industri kita. Karena itulah pembangunan infrastruktur akan tetap menjadi komitmen PGN dalam jangka panjang,” tambahnya.
PGN juga siap mendukung pembangunan infrastruktur gas bumi di ibu kota baru yang akan di bangun pemerintah di Kalimantan Timur. Dengan pengalaman PGN dalam membangun dan mengelola proyek Jaringan Gas (Jargas), pemanfaatan gas bumi di ibukota baru akan jauh lebih efisien dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih.
Baca Juga: Mengenal 4 Sosok Calon Menteri BUMN
“PGN siap untuk membantu pemerintah menyiapkan infrastruktur di ibu kota baru untuk menjadi smart city yang berbasis pada energi bersih gas bumi. Proyek jargas yang selama ini telah berjalan terbukti efektif mengurangi biaya energi rumah tangga,” katanya.
Pembangunan gas kota diproyeksi akan menciptakan penghematan LPG sebesar Rp 157,8 miliar per tahun sehingga bisa membuat penghematan pengeluaran masyarakat sebesar Rp 386 miliar per tahun. Pemerintah dapat mengurangi impor LPG sebesar 320.222 ribu ton per tahunnya dan pengurangan defisit neraca perdagangan migas mencapai Rp 1,4 triliun per tahun.
“Saat ini, total jaringan pipa gas yang dibangun dan dikelola PGN lebih dari 10 ribu km dan melayani lebih dari 300 ribu konsumen berbagai segmen pasar. PGN juga mengelola jaringan gas milik pemerintah sepanjang 3.800 km di berbagai daerah,” pungkasnya.