ASPEK.ID, JAKARTA – Kepala Biro Humas Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan RI (Karo Humas Setjen Kemhan RI), Marsma TNI Penny Radjendra, S.T., M.Sc didampingi jajaran pejabat Humas Sekjen Kemhan dan media nasional melakukan Defence Tour pada Selasa (30/3) di Kantor Pusat Pindad Bandung.
Kunjungan ini diterima oleh Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose, Direktur Bisnis Produk Hankam PT Pindad (Persero), Wijil Jadmiko serta para VP dan GM.
Adapun kegiatan Defence Tour ini bertujuan untuk membangun kesadaran publik mengenai hasil pembangunan industri pertahanan.
Abraham Mose menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas kunjungan yang dilakukan oleh Karo Humas beserta jajaran. Abraham menyampaikan Defence Tour ini merupakan wadah sosialisasi yang bagus untuk sosialisasi perkembangan industri pertahanan.
“Terima kasih atas kunjungan Karo Humas Kemhan. Tujuan untuk melakukan Defence Tour ini, merupakan kebanggaan untuk Pindad karena ada sosialisasi untuk bisa menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan produk Pindad untuk mendukung pertahanan,” ujar Abraham.
Dia menjelaskan bahwa untuk permintaan dalam negeri, saat ini pihaknya tengah fokus memprioritaskan pembuatan munisi, senjata untuk komponen cadangan (Komcad), kendaraan khusus anoa dan medium tank serta kendaraan taktis (Rantis) Maung guna memenuhi kebutuhan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) yang dipesan Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyampaikan agar PT Pindad dapat memenuhi kebutuhan munisi sebanyak 4 miliar butir.
Saat ini, kapasitas produksi munisi Pindad baru mencapai 400 juta butir dan akan terus ditingkatkan hingga mencapai 600 juta butir. Jadi yang pertama yang menjadi prioritas adalah memproduksi munisi.
“Yang pertama LoE dan surat pesanan untuk munisi sebanyak 4 miliar butir,” ungkapnya.
Prioritas kedua adalah pembuatan senjata untuk mendukung program komcad sebanyak 25.000 pucuk dan sekarang pembuatan senjata tersebut sudah selesai.
Sedangkan prioritas ketiga adalah pembuatan kendaraan khusus Anoa dan Medium tank. Prioritas keempat yakni permintaan untuk memproduksi kendaraan taktis 4×4, kendaraan (Rantis) 4×4 Maung.
“Kalau yang dilihat dari skala prioritas yang kita harus memproduksi tahun ini dimulai yaitu munisi, senjata untuk komcad, kendaran khusus dan rantis Maung,” imbuhnya.
Sementara itu, Karo Humas Setjen Kemhan RI, Marsma TNI Penny Radjendra, S.T., M.Sc menyampaikan ucapan terima kasih atas penerimaan Pindad.
Penny Radjendra menjelaskan, kunjungan Defence Tour ke beberapa perusahaan industri pertahanan merupakan wadah untuk menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara yang mandiri dalam produksi alat pertahanan dan keamanan.
“Tujuan dari kunjungan kali ini untuk memfokuskan, mengangkat defence advokat. Menunjukkan bahwa pertahanan Indonesia sudah banyak kemajuan, salah satunya dari Pindad untuk dapat dinarasikan secara lebih luas bagi publik, nasional dan internasional,” ungkapnya.