ASPEK.ID, JAKARTA – Kementerian PUPR akan melelang 9 bendungan hingga akhir tahun ini. Sembilan bendungan tersebut akan melengkapi 49 bendungan baru yang dibangun selama periode tahun 2015-2019. Sembilan bendungan itu berada di Mbay di NTT, Jenelata di Sulawesi Selatan, Pelosika dan Ameroro di Sulawesi Tenggara, Jragung di Jawa Tengah, Riam Kiwa di Kalimantan Selatan, Tiro di Aceh, Budong-Budong di Sulawesi Barat, dan Tiu Suntuk di Nusa Tenggara Barat. demikian dikutip dari laman Kementerian PUPR, Kamis (19/9/2019),
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pengelolaan sumber daya air dan irigasi dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan. Bendungan Mbay memiliki volume 34,14 juta meter kubik dan dapat mengairi sawah irigasi seluas 6.378 hektar, air baku 0,234 meter kubik per detik dan berpotensi menghasilkan listrik 0,2 megawatt. Bendungan Jenelata memiliki volume 224,72 juta meter kubik. Bendungan ini dirancang untuk mengairi lahan irigasi seluas 23.240 hektar, mereduksi banjir hingga 475 meter kubik per detik, sumber air baku 3,12 meter kubik per detik dan potensi menghasilkan listrik 10,9 megawatt.
Bendungan Pelosika memiliki volume 590 juta meter kubik, sumber air baku sebesar 0,808 meter kubik per detik, irigasi seluas 22.000 hektar, mereduksi banjir hingga 647 meter kubik per detik dan menghasilkan listrik hingga 20 megawatt. Bendungan Jragung memiliki volume total 129 juta meter kubik, irigasi pertanian seluas 6.435 hektar. Manfaat lainnya yaitu menjadi sumber air baku sebesar 2 meter kubik per detik dan sumber energi listrik 0,04 mega watt.
Bendungan Riam Kiwa memiliki volume 110,57 juta meter kubik dan dapat mengairi 1.700 hektar sawah irigasi serta mereduksi banjir 797 meter kubik per detik, memenuhi kebutuhan air baku 1 meter kubik per detik dan potensi energi listrik 15 mega watt.
Bendungan Tiro memiliki volume 41,44 juta meter kubik dan dapat mengairi sawah irigasi seluas 6.330 hektar. Manfaat lainnya sebagai pengendali banjir sebesar 350 meter kubik per detik, sumber air baku 0,85 meter kubik per detik dan potensi menghasilkan listrik 6 megawatt.
Bendungan Budong-Budong memiliki volume 65,18 juta meter kubik, mengairi 3.500 hektar sawah, menghasilkan listrik antara 0,6-1,63 megawatt dan sumber air baku sebesar 0,41 meter kubik per detik.
Bendungan Ameroro memiliki volume 55,12 juta meter kubik dan dapat dimanfaatkan sebagai pengair sawah irigasi seluas 3.363 hektar, reduksi banjir sebesar 584 meter kubik per detik, dan sumber air baku sebesar 0,511 meter kubik per detik.
Terakhir, Benudngan Tiu Suntuk memiliki volume 55,9 juta meter kubik ini dapat mengairi 1.743,3 hektar lahan sawah, sumber air baku sebesar 0,068 meter kubik per detik, dan menghasilkan listrik 0,646 meter megawatt.