PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil meraih “The Best State Owned Enterprise (SOE) Awards 2021” dari Majalah Infobank.
Penghargaan ini diberikan berdasarkan kajian atas kinerja perusahaan BUMN pada tahun 2019-2020, dimana Pupuk Indonesia dinilai memiliki kinerja baik dan berhasil menyesuaikan diri terhadap tantangan ekonomi akibat wabah Covid-19.
Acara Penghargaan SOE Award 2021 ini dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo, Wapres RI Ma’ruf Amin selaku Ketua Dewan Pembina MES, Menteri BUMN Erick Thohir selaku Ketua Umum MES, Ketua Komisi VI DPR RI Fasiol Riza selaku anggota Dewan Penggerak MES, serta sejumlah pejabat lainnya dan digelar secara hybrid dari Istana Negara dan Hotel Shangri La Jakarta pada Rabu, 27 Oktober 2021.
Penghargaan Best SOE Awards 2021 juga untuk melihat kinerja perusahaan BUMN dalam mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Dalam hal ini, Pupuk Indonesia turut berkontribusi dalam membangun sektor pertanian dan mendukung ketahanan pangan nasional melalui penyediaan pupuk berkualitas serta pengawalan teknologi dan budidaya pertanian kepada petani Indonesia.
Baca Juga: Ada Temuan BPK, Penghargaan Dirut Pupuk Indonesia Disorot
Direktur Produksi Pupuk Indonesia, Bob Indiarto menyatakan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan publik atas kinerja operasional perusahaan yang tercatat sangat baik pada tahun 2020.
“Kinerja ini merupakan buah dari program transformasi bisnis yang kedepan akan mendorong Pupuk Indonesia menjadi perusahaan nasional kelas dunia untuk nutrisi tanaman dan solusi pertanian berkelanjutan,” ujar Bob.
Dalam program transformasi bisnis, Pupuk Indonesia akan memperkuat lima pilar utama, yaitu manajemen retail, riset dan inovasi, kehandalan rantai pasok dan operasi, pengamanan dan optimasi bahan baku, serta keberlanjutan dan ekonomi sirkular.
Baca Juga: MAKMUR, Upaya Pupuk Indonesia Meningkatkan Produktivitas
Pilar-pilar tersebut turut didukung sejumlah pondasi seperti peningkatan kemampuan digital dan advanced analytic, peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan tata kelola dan manajemen anak perusahaan.
“Serta penerapan activist holding role atau sentralisasi fungsi strategis perusahaan,” ujar Bob.