ASPEK.ID, JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memutuskan untuk membatalkan rencana pembangunan 2 unit tower di lingkungan Kantor Kementerian BUMN sebagai Komplek BUMN Center.
Awalnya, BUMN Tower ini direncanakan akan dibangun masing-masing di samping kiri dan kanan kantor Kementerian BUMN yang terletak di Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga kepada wartawan mengatakan, Kementerian BUMN berencana untuk membangun BUMN Tower di Ibukota baru RI di Kalimantan Timur.
Konsep pembangunan BUMN Tower ini dikatakan Arya yang baru diangkat sebagai Komisaris di PT Inalum (Persero) itu, akan menjadi pusat lintasan moda trasnportasi dan demi mendukung pembangunan di Ibukota baru.
“BUMN Tower nanti akan jadi pusat moda transportasi. Tempatnya entertainment juga serta ruang publik seperti Petronas Tower yang ada di Malaysia,” kata Arya di Jakarta, Selasa (7/1/2020).
Rencana ini sekaligus membatalkan gagasan dan rencana pendahulu Menteri BUMN Erick Thohir, yakni Rini Soemarno, yang ingin mengembangkan kompleks perkantoran milik kementerian dan sejumlah perusahaan BUMN.
Empat BUMN sebelumnya telah ditugaskan Rini Soemarno untuk mengembangkan BUMN Center, yang nantinya akan dijadikan sebagai kawasan perkantoran yang terintegrasi dan modern.
Gedung BUMN Center akan memiliki 32 lantai yang terdiri dari dua lantai podium, dua lantai fasilitas, satu lantai refugee, 27 lantai Office Space serta dilengkapi dengan 3 lapis basement pada masing-masing menara.
Gedung BUMN Center nantinya diharapkan sebagai tuan rumah bagi BUMN yang ada di seluruh Indonesia dengan total SGA sekitar 109.820 meter persegi sehingga dapat menampung sejumlah BUMN yang ada di seluruh Indonesia serta meningkatkan sinergi antar BUMN dan pelayanan yang lebih baik.
Dalam menggarap proyek ini, PT PP (Persero) akan berperan sebagai kontraktor bersama PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Danareksa (Persero) dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dengan mengusung skema bisnis Kerja Sama Usaha (KSU).
Lahan juga sudah disiapkan yakni sekitar 24.694 meter persegi, diantaranya 9.300 meter persegi dimiliki oleh Danareksa, sekitar 11.439 meter persegi dimiliki oleh Telkom serta sekitar 3.955 meter persegi dimiliki oleh Garuda Indonesia.