ASPEK.ID, JAKARTA – Direktur Utama Bank BRI, Suprajarto menolak ditempatkan sebagai Direktur Utama Bank BTN sesuai dengan hasil RUPS Luar Biasa tadi siang.
Sebelumnya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menyetujui perubahan direksi perseroan. Direktur Utama BTN Maryono diganti oleh Suprajarto.
Suprajarto beralasan menolak menjadi Dirut BTN karena dirinya ingin liburan dan ia telah merencanakan untuk pensiun.
Selain itu, Suprajarto beralasan bahwa penetapannya sebagai Direktur Utama Bank Tabungan Negara dirinya tidak pernah diajak bicara mengenai penetapan ini sebelumnya apalagi diajak musyawarah.
Oleh karena itu oleh penetapan RUPSLB atas penetapan ini tidak dapat diterimanya dan ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari hasil keputusan RUPSLB BTN.
Ia pun menegaskan bahwa dirinya profesional, jadi tidak memiliki masalah dengan siapa pun, termasuk dengan Menteri BUMN Rini Soemarno.
Sementara itu, Maryono yang tidak lagi menjadi Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN, mengatakan bahwa keputusan tersebut adalah kewenangan Kementerian BUMN sebagai pemegang mayoritas saham.
Ia pun hingga saat ini tidak tahu akan ditempatkan dimana setelah tak menjabat sebagai orang nomor satu BTN.
Yang jelas, dia menyebut dirinya prajurit yang mengikuti keputusan pemerintah.
“Saya tidak tahu, saya ini adalah prajurit. Semuanya saya serahkan kementerian yang mempunyai saham mayoritas yang menetapkan. Saya dari dulu sebagai prajurit di mana saja saya selalu ikut dan saya tidak pernah memilih, tidak pernah meminta,” ujar Maryono, seperti dikutio dari Detik.com.
Diberitakan sebelunya, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menyetujui perubahan direksi perseroan. Direktur Utama BTN Maryono diganti oleh Suprajarto.
Suprajarto saat ini masih menjabat sebagai Direktur Utama Bank BRI.
Selama menjabat di BRI Suprajarto membawa BRI mencetak laba bersih Rp 32,4 triliun pada tahun 2018 atau tumbuh 11,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan pada Semester I-2019, Bank BRI mencetak laba bersih Rp 16 triliun. Angka ini tumbuh 8,02% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara BTN yang akan dijabat sekarang, tahun lalu BTN mencetak laba bersih Rp 3,2 triliun dan laba bersih Rp 1,3 triliun pada semester I-2019.
Maryono pun pernah meraih penghargaan sebagai CEO Terbaik untuk perusahaan BUMN Terbuka di ajang Anugerah BUMN Award 2018. Ia dinilai berhasil membawa BTN menjadi salah satu bank dengan profit terbesar.
Selain pergantian direktur utama, RUPSLB BBTN ini juga menunjuk Sumiyanti menjadi komisaris menggantikan Marwanto. (REDAKSI | DETIK | JAWAPOS)