ASPEK.ID, JAKARTA – Hubungan bisnis PT Sriwijaya Air (Sriwijaya) dengan PT Citilink Indonesia kembali memburuk. Hal ini disinyalir karena adanya sejumlah masalah sehingga kedua pihak memutuskan untuk tidak melanjutkan Kerja Sama Operasi (KSO).
Sebelumnya, Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Air Group menjalin Kerja Sama Operasi (KSO) seiring dengan kondisi keuangan perusahaan maskapai nasional swasta itu yang tidak mendukung.
Dalam prosesnya, pada September hubungan bisnis itu mengalami ‘kegaduhan’ yang menyebabkan susunan direksi Sriwijaya dirombak dan ada yang mengundurkan diri.
Namun, keduanya kembali rujuk pada awal Oktober lalu karena mempertimbangkan tiga hal, yakni mengedepankan keselamatan, mempertimbangkan kepentingan pelanggan serta menyelamatkan aset negara.
“Kami merujuk pada status terkini kerja sama manajemen antara Sriwijaya dan Citilink, anak usaha Garuda Indonesia. Karena ada sejumlah masalah belum bisa diselesaikan. Dengan berat hati, kami menginformasikan bahwa Sriwijaya melanjutkan bisnisnya sendiri,” kata Direktur Teknik dan Layanan Garuda Iwan Joeniarto dalam keterangannya, Kamis (7/11/2019).
Disebutkan Iwan Joeniarto, Sriwijaya Air saat ini tidak lagi menjadi anggota Garuda Indonesia Group dan hubungan dengan Sriwijaya Group akan kembali berdasarkan Business to Business (B to B) termasuk langkah grup penerbangan pelat merah ini untuk merawat pesawat milik Sriwijaya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, redaksi Aspek.id belum berhasil emndapatkan keterangan resmi dan kalrifikasi dari pihak Garuda Indonesia.