ASPEK.ID, JAKARTA – Basuki Tjahja Purnama mendatangi kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Jl. Medan Merdeka Selatan Nomor 13, Jakarta Pusat, Rabu (13/11/2019).
Sosok yang akrab disapa Ahok itu mengejutkan publik lantaran kabar yang beredar bahwa dirinya diajak oleh Menteri BUMN, Erick Thohir untuk memimpin salah satu BUMN.
“Bicara soal BUMN. Saya mau dilibatkan di salah satu BUMN. Jabatannya apa, BUMN mana saya tidak tahu, mesti tanya ke Pak menteri. Itu saja sih,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu kepada wartawan, Rabu (13/11).
Beragam spekulasi pun beredar terutama di kalangan BUMN. Ada yang menyebut, Ahok akan dipercayakan untuk memimpin PT PLN (Persero) atau PT Pertamina (Persero).
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ikut menanggapi hal tersebut dan mengatakan bahwa rencana pengangkatan Ahok didasari pada kinerja yang bagus.
“Dia (Ahok) kerjanya bagus. Kita lihat saja ya,” kata Luhut.
Kekosongan Direksi BUMN
Memang, sejumlah Direksi BUMN saat ini masih banyak yang mengalami kekosongan, terutama untuk posisi Direktur Utama. Untuk sebuah perusahaan, apalagi sekelas BUMN, ketiadaan leader tentu akan sangat mempengaruhi baik itu kinerja maupun pendapatan yang diperoleh.
Kekosongan di posisi Dirut saat ini dialami oleh beberapa BUMN, seperti PT Bank Mandiri (Persero), PT Bank Tabungan Negara (Persero), PT Inalum atau MIND ID (Persero), PT PLN (Persero) dan PTPN III.
Selain kursi direksi, sejumlah kursi Komisaris BUMN saat ini juga sedang mengalami kekosongan. Diantaranya yakni Komisaris Utama PT Aneka Tambang, Fachrul Razi pasca diangkat sebagai Menteri Agama RI serta Komisaris Utama PT Hutama Karya (Persero) yang saat ini di Plt-kan kepada Adityawarman.
Patut ditunggu, apakah Ahok akan diangkat menjadi pimpinan di salah satu BUMN atau diangkat untuk memimpin BUMN yang saat ini mengalami kekosongan leader?
Sebuah perusahaan otomatis membutuhkan seorang pimpinan untuk bergerak ke arah yang lebih maju. Erick Thohir tentu harus mengambil keputusan yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang selama ini akrab menimpa BUMN.
Apalagi, kebijakan dan keputusan untuk melakukan reformasi melalui perombakan direksi BUMN merupakan hal krusial yang sangat ditunggu oleh publik. Penilaian publik terhadap kemampuan Erick mengelola Kementerian BUMN tentu dibuktikan dari keputusannya dalam merombak atau menunjuk direksi sebuah BUMN.