ASPEK.ID, JAKARTA – Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ingin sekali program satu desa satu Pertashop dari perusahaan betul-betul direalisasikan.
Namun selama ini, program itu berjalan pelan. Demikian kritik Ahok pada Milad 9 Tahun Pesantren Motivasi Indonesia, Minggu, (28/2/2021).
Lantas, apa jawaban terhadap kritik Ahok?
“Kendala terbesar dalam pengembangan Pertashop adalah ketersediaan lahan dengan potensi yang bagus,” kata Corporate Secretary Sub Holding Commercial and Trading Pertamina Patra Niaga, Putut Andriatno, Senin, (1/3/2021).
Putut menyebutkan kendala selanjutnya soal investor. Sebab, sasaran pendirian Pertashop ini adalah desa-desa dan perusahaan memprioritaskan pengusaha di sana.
“Maka modal usaha juga menjadi salah satu kendala,” kata dia.
Sampai hari ini, Putut menyebut ada 1.370 Pertashop di seluruh Indonesia. Ia menyebut perusahaan akan terus membuka selebar-lebarnya pintu bagi para calon pengusaha untuk berinvestasi.
Pertamina bekerjasama dengan Kementrian Koperasi dan UKM untuk menjaring mitra-mitra kementerian yang berminat. Pertamina didukung oleh Kementerian Keuangan dan bank BUMN untuk pembiayaan
Untuk bisa bermitra dengan Pertamina, masyarakat bisa memilih tiga tipe Pertashop. Ketiganya yaitu Gold dengan modal Rp 250 juta, Platinum Rp 400 juta, dan Diamond Rp 500 juta.
Pertashop adalah bisnis kemitraan perusahaan dengan masyarakat. Dalam bisnis ini, Pertamina menawarkan keuntungan modal usaha dan jaminan ketersediaan BBM.