ASPEK.ID, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendatangi Gedung DPR RI di Jakarta, Senin (2/12/2019). Kedatangan orang nomor satu di Kementerian BUMN itu untuk menghadiri rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI.
Kedatangan Erick Thohir menjadi catatan sejarah baik itu bagi DPR RI maupun Kementerian BUMN. Betapa tidak, selama ini komunikasi antara DPR dengan Kementerian BUMN tidak berjalan dengan baik.
Hal ini dikarenakan pendahulu Erick Thohir tidak pernah menghadiri langsung rapat dengan DPR RI dan selalu diwakilkan kehadirannya.
Dilansir dari laman Antara, rapat kerja perdana antara Erick Thohir dengan Komisi VI DPR RI membahas agenda penyertaan modal negara pada BUMN Tahun Anggaran 2019 dan 2020.
Memang, komunikasi Menteri BUMN periode sebelumnya dengan Komisi VI DPR sempat terganggu sehingga pada beberapa kali Rapat Kerja DPR dengan Kementerian BUMN selalu diwakili.
Pencekalan tersebut bermula dari hasil Panitia Khusus (Pansus) Pelindo II yang dibentuk oleh DPR RI, pada akhir Desember 2015.
Salah satu butir hasil pansus itu merekomendasikan ke Presiden Jokowi agar memberhentikan Menteri BUMN tersebut dari posisi Menteri BUMN dan melarangnya mengikuti segala rapat di DPR.
Politisi PKS Nasir Djamil bahkan pernah menyebut Rini Soemarno sebagai sosok yang teramat sakti karena masih bertahan sebagai menteri BUMN meski pemecatannya telah direkomendasikan oleh Pansus Angket DPR Pelindo II.
Pansus telah menyatakan bahwa Rini dengan sengaja melakukan pembiaran terhadap tindakan yang melanggar peraturan perundang-undangan.
“Ibu Rini ini sangat kebal ya, sangat sakti saya lihat,” kata Nasir, Kamis (5/9/2019).