Pelindo Marines (BUMN Pelindo Group) meraih 3 penghargaan pada ajang Indonesia Corporate Social Responsibility Excellence Awards (ICEA) 2022 di Jakarta, Rabu (9/3).
Apresiasi tersebut diberikan untuk tiga inisiatif Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL/CSR) yang telah dilaksanakan Pelindo Marines pada bidang pelestarian lingkungan, pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, dan penanggulangan dampak Pandemi Covid-19.
Plt. Direktur Utama Pelindo Marines, Kartiko Adi, usai menerima penghargaan tersebut menyampaikan bersyukur atas apresiasi yang diberikan, sekaligus berterima kasih kepada Dewan Juri dan panitia.
Ia menyampaikan bahwa aksi kepedulian Program TJSL Pelindo Marines yang disebut Mariners Peduli dapat terlaksana dengan baik, karena dilaksanakan dengan berkolaborasi bersama berbagai pihak.
“Dalam sejumlah aksi sosialnya, Mariners Peduli mengajak kolaborasi mulai dari startup pariwisata dan circular economy, pegiat sosial, media, instansi pemerintah dan militer, serta medis, hingga ikatan alumni universitas. Karena kami yakin, kolaborasi dalam kebaikan akan melipatgandakan manfaat dari kebaikan tersebut untuk masyarakat,” ungkapnya.
Ia memaparkan, aksi Suka Bumi yang merupakan pelestarian bakau, sekaligus edukasi manfaat sampah plastik dan potensi ekonomi dari wisata, dilaksanakan di pesisir Tanjung Emas Semarang dan Tanjung Perak Surabaya, diganjar Excellence in Green & Environmental Management pada ICEA 2022.
Karena agenda tersebut mengolaborasikan kelompok nelayan dan ibu-ibu setempat dengan startup Bersukaria Tour, Rapel.id, National Geographic Indonesia, serta dinas lingkungan kota.
Kemudian aksi Mariners Peduli meraih Best Covid-19 Program. Karena aksi penggalangan donor darah dan plasma konvalesen yang diadakan di atas Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga tersebut bisa berkolaborasi lintas pemangku kepentingan, seperti PMI Surabaya, Ikatan Alumni Universitas Airlangga, dan Lantamal V TNI-AL.
Selanjutnya inisiatif bantuan dana pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus di sebuah PAUD di eks-lokalisasi Kampung Dolly Surabaya pada Peringatan Hari HAM Sedunia, diapresiasi sebagai Best Program in Education Scholarship Category pada ICEA 2022.
“Tak hanya memberikan dana pendidikan untuk adik-adik kita yang difabel, Pelindo Marines juga berkolaborasi bersama UKM sentra kerajinan Tanggulangin yang terdampak pandemi, untuk memberikan masker anak yang dibuat dari kain sisa konveksi. Sehingga tidak langsung menjadi sampah industri tapi dapat termanfaatkan untuk kebaikan. Kami percaya kolaborasi antara korporasi dan pegiat sosial bisa membantu banyak masalah sosial dengan kreatif dan inspiratif,” kata Kartiko Adi.
Hal senada disampaikan oleh Koordinator Bidang TJSL Kementerian BUMN, Teddy Purnama, pada diskusi di ICEA 2022. Ia menjelaskan tentang Program TJSL Paradigma Baru Kementerian BUMN.
Kini wujud komitmen BUMN di Indonesia dalam memberikan manfaat ekonomi, sosial, lingkungan, serta hukum dan tata kelola berprinsip untuk lebih akuntabel, terintegrasi, terarah, dan terukur.
“Lebih akuntabel dengan mematuhi prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG), terintegrasi karena Program TJSL juga bisa menjadi tools mitigasi risiko atas potensi perusahaan, terarah dengan semakin sejalan SDGs, dan terukur dampaknya dengan SROI (Social Return on Investment) yang bisa terus ditingkatkan dan berkelajutan,” jelasnya.
Prof. Dr. Martani Huseini, mewakili Dewan Juri ICEA 2022 dalam sambutannya mengungkapkan, ada 3 hal penting yang bisa dipetik dari adanya ajang apresiasi CSR korporasi di Indonesia.
Pertama, penghargaan untuk aksi CSR korporasi penting sebagai apresiasi. Sekaligus mendukung korporasi di Indonesia agar semakin gencar melaksanakan CSR dalam koridor SDGs.
Kedua, terpilihnya Indonesia sebagai Presidensi G20 berpotensi menjadi momen promosi aksi CSR. Bahwa CSR korporasi Indonesia berkontribusi pada kebangkitan Indonesia dari Pandemi Covid-19 dan agar bisa menjadi peneladanan bagi negara-negara lain.
“Ketiga, kembali pada tujuan utama aksi CSR yang diharapkan menjadi wujud kepedulian korporasi dalam memberikan dampak secara sosial, ekonomi, dan juga akademis,” papar Guru Besar Universitas Indonesia tersebut.