ASPEK.ID, JAKARTA – Berbagai isu dibalik keberadaan sebuah produk fashion dimana tenaga kerjanya diperlakukan dengan adil, sumber daya alam dan budaya yang dijaga kelestariannya dan ekosistem yang terjaga, menjadi penting bagi konsumen di Indonesia maupun di dunia dalam mengambil keputusan pembelian.
Terkait hal itu, PT Sarinah (Persero) melalui Sarinah The Window of Indonesia bekerjasama dengan Eco Fashion Indonesia menggelar kegiatan Green Sarinah Eco Fashion Indonesia bertajuk “Sustainble Green” mulai Kamis hingga Sabtu, (5 – 7 Desember 2019).
Melalui Sarinah The Window of Indonesia, BUMN ritel tersebut berupaya untuk mendorong pengembangan industri fashion berkelanjutan atau eco fashion nasional.
Direktur Utama Sarinah, Gusti Ngurah Putu Sugiara Yasa mengatakan, fashion berkelanjutan telah menjadi agenda penting bagi Indonesia untuk memotivasi semakin banyak pelaku bisnis di Indonesia untuk mengkomunikasikan nilai-nilai lingkungan.
“Selain itu, budaya dan pertumbuhan industri fesyen Indonesia yang berkelanjutan akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan perekonomian daerah maupun nasional,” kata Ngurah dalam keterangan tertulisnya, Jum’at (6/12/2019).
“Melalui kegiatan ini kami mengajak masyarakat Indonesia untuk selalu menjaga lingkungan demi keberlanjutan ekosistem,” tambahnya.
Acara yang menampilkan peragaan busana eco fashion dan bazaar produk UKM itu dibuka oleh Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Abdul Halim Iskandar.
Disebutkan, pihaknya peduli dengan produk eco fashion yang dihasilkan oleh desa-desa tertinggal untuk meningkatkan perekonomian masyarakatnya dengan terus memberikan pelatihan menggunakan sumber alam dan sumberdaya yang ada tetapi tetap menjaga keberlanjutan lingkungan.
Sementara itu Eco Fashion Indonesia membantu mewujudkan hal tersebut melalui pembinaan kepada masyarakat di desa tertinggal melalui desainer Merdi Sihombing.
Produk-produk hasil binaan desa tertinggal tersebut dipresentasikan di Sarinah yang dikenal sebagai wadah UKM sehingga masyarakat Indonesia juga dapat membantu meningkatkan taraf ekonomi desa tertinggal dengan cara membeli produk mereka.
“Kegiatan ini memberikan pesan kepada dunia bahwa Indonesia sangat berkomitmen terhadap isu perubahan iklim, salah satunya dengan mengusung konsep pewarnaan alami. Produk-produk dari daerah tertinggal perlu ditingkatkan terus untuk bisa mendukung pertumbuhan daerahnya,” tutup Abdul Halim.