ASPEK.ID, JAKARTA – Lahan kosong yang tidak terpakai (idle) di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar direncanakan akan ditawarkan kepada PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia Tbk.
Sekretaris PT Angkasa Pura I, Handy Heryudhitiawan mengatakan, lahan tersebut bisa dikembangkan menjadi hangar perawatan pesawat yang bisnisnya saat ini sangat potensial. Bahkan, dengan adanya ratusan pesawat yang dioperasikan maskapai nasional, potensi di dalam negeri sudah tinggi.
Saat ini Angkasa Pura I juga sedang getol mencari pendapatan dari bisnis nonaeronautika. Hal tersebut dilakukan karena realisasi pergerakan penumpang dan pesawat, yang menjadi sumber bisnis aeronautika, kurang memuaskan pada Semester I/2019.
Berdasarkan laporan keuangan, komposisi pendapatan tahun lalu, terdiri atas bisnis aeronautika sebesar Rp2,3 triliun dan bisnis non-aeronautika sebesar Rp1,5 triliun. Dari data tersebut terlihat kontribusi bisnis aeronautika sebesar 60,5 persen atau paling memberikan pengaruh.
Adapun, bisnis non-aeronautika terdiri atas sewa ruang, sewa tanah, perhotelan, konsesi (duty free, makanan, dan minuman), reklame, parkir, lounge, kegiatan promosi dan lainnya.
“Kami punya hanggar di Denpasar dan Balikpapan. Tentunya juga ada lahan yang potensial untuk didirikan hanggar di bandara Makassar,” kata Handy dilansir laman Bisnis, Minggu (1/9/2019).
Dia juga membenarkan bahwa Angkasa Pura I dan PT GMF AeroAsia sudah melakukan pertemuan sekitar 3 atau 4 bulan lalu dan hingga saat ini masih dilakukan evaluasi dan pembahasan lanjutan terkait dengan konsep kerja sama.
Pihaknya berharap erlebih, hal tersebut menjanjikan adanya pemanfaatan aset-aset idlemilik pengelola bandara agar menjadi lebih produktif.
“Konsep kerja sama masih dilakukan pendalaman. Kami belum dapat menjelaskan,” ujarnya seraya berharap kerja sama yang saling menguntungkan dari kedua pihak dapat segera terjalin agar asset-aset milik pengelola bandara menjadi lebih produktif.
Sekadar diketahui, PT GMF AeroAsia Tbk adalah perusahaan yang saat ini mempekerjakan ribuan karyawan yang berbasis di Tangerang. Perusahaan ini memberikan layanan pesawat dari berbagai jenis dan merupakan salah satu fasilitas perawatan pesawat terbesar di Asia.
Maskapai asing yang sudah memercayakan perawatan pesawatnya pada GMF adalah Indigo, Oman Air, Korean Air, Jeju Air, Eastar Jet, Cebu Pasific, dan Vietjet. Selain itu juga ada beberapa dari Eropa seperti Air Atlanta dan KLM.