ASPEK.ID, JAKARTA – Pada tahun 2018, kinerja PT Telkom Indonesia Tbk mengalami penurunan dibandingkan 2 tahun ke belakang. Hal ini dapat dilihat meskipun memang secara pendapatan Telkom menghasilkan revenue yang lebih besar, namun laba bersih tahun berjalan yang diperoleh justru turun menjadi Rp 27,0 triliun.
Perusahaan plat merah yang fokus menggarap industri telekomunikasi ini dalam lima tahun terakhir, kinerja keuangannya memang cenderung merangkak naik. Pada 2015, 2016, dan 2017 pertumbuhan laba dan pendapatan masih positif hingga dua digit.
Namun, pertumbuhan pendapatan jatuh ke satu digit pada 2018. Pada triwilan III 2019, perusahaan telah mencatatkan keuntungan sebesar Rp 23,2 triliun. Hingga tutup buku tahun 2019, PT Telkom Tbk belum mempublikasikan laporan keuangan 2019 nya. Diperkirakan keuntungan yang diperoleh akan mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2018.
Perusahaan berkode emiten TLKM terus berbenah salah satunya melakukan diversifikasi usahanya yang tidak hanya fokus kepada layanan selular melalui Telkomsel saja. Tetapi sudah mengarah ke pendapatan non telekomunikasi seperti tower provider melalui Mitratel.
Bisnis tower provider Telkom masih dilihat Sebastian masih cukup menarik. Bahkan Mitratel bisa menjadi salah satu kandidat anak usaha Telkom yang bisa go public. Saat ini Mitratel menjadi salah satu tower provider yang memiliki jumlah Menara yang cukup besar. Mungkin jumlahnya lebih dari 20 ribu unit menara.
Disamping itu, TLKM juga masih fokus memperkuat kinerja tiga lini bisnis utama TLKM, yaitu seluler (Telkomsel), IndiHome dan korporasi (enterprise).
Pada lini bisnis seluler, TLKM akan terus menambah base transceiver station (BTS) 4G sehingga cakupan jaringan 4G TLKM terhadap populasi masyarakat Indonesia bisa mencapai 98% pada 2020. Hingga akhir tahun ini, TLKM menargetkan jaringan 4G-nya bisa mencapai 95% populasi.
Berikut infografis Pendapatan, Laba Usaha dan Laba Rugi Bersih PT Telkom Indonesia Tbk Periode 2014 sampai dengan Triwulan III 2019 yang dirangkum The Perfekto Indonesia.