ASPEK.ID, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjuk sebanyak empat orang staf khusus (stafsus) yang akan membantunya di Kementerian BUMN.
Dalam bertugas, keempat staf khusus ini akan memberikan pendapat sebagai pertimbangan bagi Menteri BUMN terkait hal-hal yang bukan merupakan bidang tugas unsur-unsur organisasi kementerian.
Sebelumnya, Erick Thohir telah memiliki dua orang Wakil Menteri (Wamen) yang telah diangkat dan dilantik oleh Presdien Jokowi pada 25 Oktober 2019 lalu. Mereka adalah Budi Gunadi Sadikin dan Kartika Wirjoatmodjo.
Lantas, siapa sajakah keempat staf khusus tersebut? Berikut Aspek.id tampilkan profil singkat dari masing-masing nama yang akan membantu Menteri BUMN Erick Thohir.
1. Prof. Mohamad Ikhsan.
Mantan Staf Khusus Wakil Presiden Jusuf Kalla ini merupakan salah satu guru besar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Dia akan menjadi Staf Khusus yang memberikan masukan terkait makro ekonomi.
Ikhsan pernah menjadi komisaris independen beberapa perusahaan seperti PT Bakrie Brothers dan PT Danareksa. Dia menyelesaikan S-1 di FE-UI, kemudian melanjutkan program magisternya di Vanderbilt University, Departemen Ekonomi konsentrasi: Ekonomi Moneter Internasional USA, dan meraih gelar PhD pada 1988 dari University of Illinois USA, Departemen Ekonom, konsentrasi ekonomi pembangunan dan ekonomi internasional.
2. Prof. Nanang Pamuji.
Profesor di Universitas Gajah Mada (UGM) ini akan memberikan masukan dan saran agar BUMN membangun manajemen talenta dan meningkatkan inovasi di era disrupsi.
Dilihat dari laman Linkedin, Nanang Pamuji juga menjabat sebagai Center for Digital Society FISIPOL Universitas Gadjah Mada dan menduduki jabatan Komisaris di PT Krakatau Steel (Persero).
3. Arya Sinulingga.
Arya merupakan Ketua DPP Partai Perindo. Pun begitu, dia mengaku sudah mengundurkan diri pasca penunjukan dirinya yang akan membantu Erick Thohir di bidang komunikasi publik. Di masa kampanye Pilpres 2019, Arya dipercayakan sebagai Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf.
Arya berkarier cukup lama di MNC, selama 12 tahun. Pria kelahiran Kabanjaahe, Sumatera Utara, 18 Februari 1971 ini pernah menjabat sebagai Direktur Pemberitaan MNC Group dan komisaris MD Entertainment. Arya juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan MNC Group dan Pemimpin Redaksi RCTI. Sebelum memimpin korporasi media, Sinulingga adalah komisioner di KPI Sumatera Utara.
4. Anhar Adel.
Nama yang terakhir adalah mantan Sekretaris Utama Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Anhar Adel. Dia akan membantu Menteri BUMN terkait hubungan antar lembaga dan Kementerian sehingga sinergi dengan institusi lain tetap terjaga.
Anhar Adel pernah menjabat sebagai Komisaris Utama Djakarta Lloyd (Persero). Anhar Adel berhasil membawa BUMN ini meraih pencapaian kinerja keuangan dan mencatat laba yang cukup baik.
Selain itu, selama menjabat Sekretaris Utama Badan Koordinasi Penananam Modal (BKPM), Anhar Adel juga banyak melakukan terobosan dalam menarik para pengusaha menanamkan investasinya di Indonesia melalui jaringan kerjasama dan komunikasi yang bagus.
Lihat Juga: Menanti Kesaktian Erick Thohir