ASPEK.ID, JAKARTA – Maskapai Sriwijaya Air secara resmi menghentikan salah satu kerja samanya yakni layanan catering dengan anak usaha Garuda Indonesia, PT Aerofood ACS.
Sriwijaya mengirimkan surat konfirmasi dan pemutusan kerja sama itu kepada Direktur Utama Aerofood ACS, Marcello Massie menyusul adanya sejumlah masalah sehingga kedua pihak memutuskan untuk tidak melanjutkan Kerja Sama Operasi (KSO).
Surat tersebut ditujukan antara lain untuk Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Direksi PT Aerofood ACS, Komisaris Sriwijaya Air dan Direksi Sriwijaya Air.
“Kami belum dapat membayar semua tagihan outstanding atas layanan PT Aerofood ACS karena semua otorisasi pembayaran dilakukan oleh Direktur Keuangan yang merupakan Direksi KSM dari Garuda Group,” kata Direktur Legal dan SDM Sriwijaya Air, Anthony Raymond Tampubolon, dalam surat tersebut.
Sriwijaya Air dikatakannya juga kecewa karena dihentikannya layanan kepada Sriwijaya Air tanpa memberikan kesempatan dan tanpa itikad baik untuk menjaga keberlangsungan usaha Sriwijaya Air.
“Kerjasama untuk mengakhiri layanan catering secara resmi untuk semua flight SJ dan IN mulai 7 November 2019 dan kami akan mengambil alih sendiri layanan tersebut,” tulisnya.
Sebelumnya, Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Air Group menjalin Kerja Sama Operasi (KSO) seiring dengan kondisi keuangan perusahaan maskapai nasional swasta itu yang tidak mendukung.
Dalam prosesnya, pada September hubungan bisnis itu mengalami ‘kegaduhan’ yang menyebabkan susunan direksi Sriwijaya dirombak dan ada yang mengundurkan diri.
Namun, keduanya kembali rujuk pada awal Oktober lalu karena mempertimbangkan tiga hal, yakni mengedepankan keselamatan, mempertimbangkan kepentingan pelanggan serta menyelamatkan aset negara.