ASPEK.ID, JAKARTA – Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi menargetkan pertumbuhan kredit 6% – 8% pada 2021. Pertimbangannya adalah adanya beberapa peluang yang dimiliki untuk mengalami pertumbuhan kredit.
Salah satu peluang berasal dari sektor CPO yang mulai pulih dari kondisi pandemi covid-19. Ia bilang saat ini eksportir CPO sudah mulai bisa ekspor dan mengejar volume ekspor setelah pada awal pandemi sempat terdampak.
“Kebetulan harga komoditas menjelang akhir tahun kemarin juga mengalami kenaikan jadi memang dari sisi eksportir yang terkait komoditas memang bagus dan Bank Mandiri sebagai bank yang berkompeten di wholesale melihat nasabah kami di wholesale cukup bagus,” kata Darmawan, Minggu (16/5/2021).
Dia menuturkan untuk mencapai target tersebut diperlukan permodalan yang kuat. Secara konservatif, Darmawan menyampaikan bahwa bank pelat merah ini tetap memiliki coverage ratio atas potensi terjadi penurunan nilai portofolio kredit yang masih cukup.
“Di akhir tahun lalu, coverage ratio kita berada di kisaran 235%, sekarang itu tetap kami jaga di level yang bagus dan tidak terlalu jauh dari itu,” tambah Darmawan disadur dari kontan.
Pada kuartal I-2021, penyaluran kredit Bank Mandiri secara bank only mencapai Rp 779 triliun. Hal tersebut ditopang oleh segmen wholesale yang tumbuh tipis 0,18% yoy menjadi Rp 513,9 triliun serta segmen UMKM yang tumbuh baik sebesar 3,22% yoy menjadi Rp 92,1 triliun.
Dalam menjalankan bisnisnya di tahun ini, Bank Mandiri fokus dalam mengandalkan kekuatan jaringan kantor yang ada di wilayah Indonesia untuk mengoptimalkan sektor- sektor unggulan di masing-masing daerah.


















