Direktur Komersil dan Pengembangan Bisnis PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) Agus Hendrianto berharap dapat segera masuk dalam pengelolaan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat.
Hal itu seiring dengan rencana pengembangan bisnis yang signifikan dengan aksi merger dengan induk usaha Pelindo II dengan Pelindo I, III, dan IV.
Merger atau penggabungan ini akan dilakukan dalam waktu dekat. Agus menjelaskan kehadiran sebuah pelabuhan Patimban bisa menjadi suatu hal yang positif.
Baca juga: Merger BUMN Pelabuhan di Induk Pelindo, Anak & Cicit Usaha Tidak Digabung
“Bahkan juga kami melihat Pelabuhan Patimban dapat mendongkrak kepentingan dari kegiatan IPCC,” ujarnya dalam paparan public expose secara virtual, Senin (23/8/2021).
Agus menambahkan, integrasi Pelindo ini tentu menjadi kesempatan bagi perseroan untuk masuk ke terminal lain di luar Tanjung Priok. Sebab di pelabuhan yang selama ini dikelola Pelindo 1, 3, dan 4 turut termasuk Pelabuhan Patimban.
Pelabuhan Patimban di Subang nantinya menjadi pelabuhan yang salah satu terminalnya akan didedikasikan untuk mengurus kendaraan yang menjadi kekuatan IPCC baik dari sisi pengalaman, TIK, maupun SDM.
Masuknya IPCC ke Patimban ini bukan merupakan hal yang mustahil. Hal ini lantaran dalam konsorsium pengelola Patimban terdapat anak usaha PT Pelindo III (Persero).
Untuk itu, IPCC sangat optimis dengan adanya aksi merger induk usaha, sebab hal itu juga menjadi kesempatan untuk meningkatkan kinerja perseroan.
Baca juga: Erick Thohir Diminta Tegur Komisaris BUMN Pelabuhan
“Informasi terakhir yang kami dapatkan rencananya secara resmi akan didengar dari publikasinya nanti, di media sudah ada beberapa statement di mana merger akan terjadi di kisaran akhir tahun 2021 ini,” tambah dia.
Direktur Utama IPCC Rio Theodore Natalianto Lasse melanjutkan khusus terkait terminal kendaraan memang baru di miliki oleh IPCC sebagai anak usaha Pelindo II yang punya dedicated kargo kendaraan.
“Sehingga ketika nanti terintegrasi, akan ada kesempatan handling kendaraan di terminal di seluruh Indonesia, di mana yang paling berpengalaman adalah kami IPCC dibandingkan dengan Pelindo I, III, dan IV. Sehingga kami bisa tampil sebagai leader yang punya dedicated terminal kendaraan,” tambahnya.
Rio melihat, kegiatan internasional aktivitas ekspor pun tercatat mencapai 90% lebih yang melalui Terminal kendaraan kelolaan IPCC di Tanjung Priok.