ASPEK.ID, JAKARTA – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang konstruksi, PT Waskita Karya Tbk berhasil membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp15,12 triliun pada kuartal III tahun 2019.
PT Waskita Karya memiliki total eskuitas sebesar Rp 29,23 triliun pada kuartal III-2019. Jumlah ini naik 8% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 27,01 triliun. Sementara pendapatan usaha tahun 2019 sebesar Rp 22,01 triliun dan laba bersih mencapai Rp 1,1 triliun.
Senior Vice President Corporate Secretary PT Waskita Karya, Shastia Hadiarti dalam keterangan resminya mengatakan, nilai kontrak terbesar diperoleh Waskita melalui proyek konstruksi Bandara Juanda, Surabaya, dengan nilai mencapai Rp685 miliar.
Waskita juga mendapatkan nilai kontrak dari proyek renovasi Masjid Istiqlal, Jakarta, senilai Rp443 miliar dan revitalisasi sarana olahraga di Ragunan, Jakarta yang nilainya mencapai Rp419 miliar.
Waskita juga menerima dana dari proyek jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Seksi A senilai Rp772,93 miliar dan Tol Prabumulih-Muara Enim Seksi 2 senilai Rp4,57 triliun serta double Double Track Manggarai Jatinegara di Jakarta dengan nilai kontrak Rp 223,69 miliar.
Kemudian dari sisi penerimaan arus kas, dari proyek Tol Cinere – Serpong, Banten, Waskita telah menerima pembayaran termin sebesar Rp 1,2 triliun dari PT Cinere Serpong Jaya. Penerimaan dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas pendanaan Waskita.
“Pembayaran atas proyek ini termasuk dalam rencana penerimaan kas masuk dari proyek turnkey sebesar Rp 24 triliun yang selesai di tahun 2019,” kata Shastia Hadiarti, Kamis (31/10/2019).
Selain menerima pembayaran termin atas proyek Tol Cinere – Serpong, Waskita juga telah menerima pembayaran Proyek LRT Sumatera Selatan sebesar Rp 519 miliar.
Selanjutnya pembayaran dari proyek turnkey Tol Kunciran – Parigi sebesar Rp 700 miliar, dan Proyek Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang (Porsi VGF Tol Cisumdawu) sebesar Rp 327 miliar pada tahun ini serta hingga September 2019, Waskita telah menerima pembayaran termin proyek-proyek turnkey sebesar Rp 3,5 triliun.
PT Waskita Karya adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang konstruksi. Perusahaan ini berasal dari nasionalisasi perusahaan Belanda Volker Aannemings Maatschappij N.V. yang diambil alih pada tahun 1961 dan berubah bentuk menjadi persero pada tahun 1973.
Sejak itu, Waskita mulai mengembangkan bisnisnya dan terlibat dalam berbagai pembangunan konstruksi mulai dari gedung, jembatan, jalan raya, pelabuhan, bandara, pabrik semen, pabrik limbah dan fasilitas industri lainnya.