ASPEK.ID, JAKARTA – Persoalan yang membelit PT Asuransi Jiwasraya hingga kini masih belum menemui kejelasan atau titik terang sehingga membuat nasib jutaan nasabah Jiwasraya terombang-ambing.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bahkan telah ‘angkat tangan’ dan menyerahkan persoalan yang disebut-sebut oleh Presiden Jokowi telah terjadi sejak 10 tahun lalu ini, kepada Kejaksaan Agung (Kejagung).
Sejumlah strategi pun telah disiapkan oleh pemerintah untuk menyelamatkan Jiwasraya seperti pembentukan holding BUMN asuransi, mencari mitra untuk berinvestasi di anak perusahaan, Jiwasraya Putra serta melakukan restrukturisasi utang Jiwasraya.
Sementara itu, Jaksa Agung ST Burhanuddin menyebut bahwa potensi kerugian negara dari dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan keuangan dan dana investasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) hingga Agustus 2019 diperkirakan mencapai Rp13,7 triliun.
“Ini masih perkiraan awal dan diduga ini akan lebih dari itu,” kata Jaksa Agung RI, SY Burhanuddin dalam keterangan pers di Gedung Jaksa Agung RI di Jakarta Selatan, Rabu (18/12/2019).
Potensi kerugian itu dikatakan Burhanuddin timbul karena ada pelanggram prinsip tata kelola perusahaan menyangkut pengelolaan dana yang dihimpun melalui program asuransi saving plan.

Penghargaan BUMN Track
Dibalik segudang masalah yang dialami oleh Jiwasraya, perusahaan pelat merah yang menderita kerugian terbesar di 2018 berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh Kementerian BUMN (Rp 15,83 triliun), ternyata pernah mendapat penghargaan BUMN Track Branding & Marketing Awards 2018.
Penghargaan yang diberikan adalah kategori Corporate Marketing Sector Financial and Hospitality, Product Development Terbaik dan turut ditanda tangani oleh pakar pemasaran Rhenald Khasali selaku Ketua Dewan Juri dan CEO BUMN Track SH. Sutarto.
Tidak hanya penghargaan itu saja, namun sepanjang 2018 seperti yang terlihat di laman resmi milik PT Asuransi Jiwasraya, total ada 21 penghargaan yang didapatkan. Bahkan di 2017, Jiwasraya memborong 33 penghargaan di berbagai kategori.
Pun demikian, ternyata Jiwasraya hingga penghujung tahun 2019 ternyata belum merilis laporan keuangan milik perusahaan tahun 2018. Situs resmi Jiwasraya terlihat hanya melampirkan laporan keuangan hingga tahun 2017 saja. Duh []