Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan calon anggota direksi terpilih PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode 2022—2026 yang akan diangkat pada RUPS.
Iman Rachman disetujui sebagai Direktur Utama BEI. Direktur Panin Asset Management Rudiyanto menyambut baik penetapan kepengurusan baru ini. Susunan direksi baru BEI diharapkan bisa membawa kemajuan pasar modal Indonesia dan dapat bersaing di kancah global.
Rudiyanto berharap ke depannya BEI bisa meningkatkan keterlibatan pelaku pasar dalam proses sosialisasi dan edukasi. Selama ini, lanjutnya, program sosialisasi dan edukasi yang dilakukan oleh IDX dia sebut sudah cukup masif dan komprehensif, tetapi porsinya lebih fokus ke perusahaan sekuritas.
“Besar harapan kami agar perusahaan manajer investasi dan selling agent reksa dana juga dapat dilibatkan lebih aktif dalam program sosial edukasi IDX sehingga industri reksa dana juga dapat maju bersama-sama,” ungkapnya.
OJK juga menyetujui pengangkatan I Gede Nyoman Yetna Setia sebagai Direktur Penilaian Perusahaan BEI. Nyoman menjabat jabatan yang sama di BEI. Lalu, terdapat nama Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI Irvan Susandy menjadi Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa. Saat ini, posisi tersebut diisi oleh Laksono W. Widodo.
Kemudian Kristian Sihar Manullang tercatat menjadi Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan. Saat ini, Kristian menjabat jabatan yang sama di BEI. Direktur Pengembangan akan dijabat oleh Jeffrey Hendrik, menggantikan Hasan Fawzi.
Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko BEI akan dijabat oleh Sunandar, menggantikan Fithri Hadi. Adapun Risa Effenita Rustam tetap menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia BEI.