ASPEK.ID, JAKARTA – PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PELNI (Persero) menerapkan penggunaan vending machine di 7 pelabuhan yang memiliki jumlah penumpang paling banyak. Penggunaan vending machine mulai diimplementasikan sejak 28 Agustus 2019 di Semarang dan terus dikembangkan di kota-kota lainnya sehingga peningkatan pelayanan yang diberikan dapat menyeluruh pada pelanggan kapal PELNI.
“Walaupun penggunaan vending machine telah diimplementasikan dibeberapa cabang kami, namun alat tersebut baru akan kami launching pada awal September 2019. Untuk tanggal peresmiannya kami menunggu moment yang tepat dan bernilai,” ungkap Kepala kesekretariatan perusahaan PT PELNI (Persero), Yahya Kuncoro, Kamis (29/8/2019).
Yahya menuturkan, dengan pemasangan vending machine ini diharapkan pelanggan PELNI mendapatkan pengalaman perjalanan kapal yang semakin mudah, karena pelayanan menjadi lebih cepat. Pelanggan dapat secara langsung melakukan check in sendiri untuk memverifikasi tiket sebelum menaiki kapal.
“Dengan penerapan vending machine kami berusaha untuk meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan. Mulai saat ini, untuk memesan tiket kapal menjadi sangat cepat dan mudah. Para pelanggan dapat membeli tiket via aplikasi dan bayar pakai ATM/atau internet banking, dapat kode booking dan print tiket saat akan berangkat di pelabuhan. Tidak usah dipirint di kantor cabang, cukup di pelabuhan keberangkatan. Kami ingin penumpang tidak repot,” jelasnya.
Dua pelabuhan yang mengimplementasikan penggunaan vending machine terlebih dahulu adalah pelabuhan Tanjung Priok (6 Agustus 2019) dan Semarang (28 Agustus 2019). Beberapa pelabuhan yang akan segera mengimplementasikan penggunaan Vending machine adalah Makassar (3 September 2019), Ambon (3 September 2019), Bitung (5 September 2019), Belawan (10 September 2019), dan Surabaya (17 September 2019).
“Pada pelayaran di KM Kelimutu di Semarang pada hari ini, kami sudah mulai menerapkan penggunaan vending machine (self check-in boarding pass),” tutup Yahya.