ASPEK.ID, JAKARTA – Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara mengatakan, Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga Syariah) terus memperkuat fungsi intermediasi dengan menyalurkan pembiayaan ke sektor produktif.
Per 30 Juni 2019, CIMB Niaga Syariah mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 31,6% year-on-year (Y-o-Y) menjadi Rp 27,96 triliun.
Kontributor kenaikan tersebut diantaranya berasal dari sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta Komersial yang masing-masing tumbuh sebesar 69% Y-o-Y menjadi Rp2,6 triliun dan 52% Y-o-Y menjadi Rp3,7 triliun.
“Pertumbuhan positif pada pembiayaan UMKM dan Komersial sejak 2018 tersebut menunjukkan komitmen CIMB Niaga Syariah dalam mendukung pengembangan kedua segmen tersebut di Tanah Air. Hal ini juga sejalan dengan strategi induk usaha yang terus fokus pada keahlian utama,” kata Pandji dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Pada segmen UMKM khususnya Micro Linkage, CIMB Niaga Syariah aktif menyalurkan pembiayaan Syariah untuk mendukung petani plasma di bidang perkebunan kelapa sawit. Pembiayaan dilakukan melalui kerja sama dengan koperasi dan perusahaan inti yang menampung kelapa sawit dari para petani.
Menurut Pandji, pembiayaan yang disalurkan selalu diimbangi dengan kemampuan CIMB Niaga Syariah dalam menjaga kualitas pembiayaan. Per 30 Juni 2019, non-performing financing (NPF) gross dan net dapat dijaga masing-masing pada level 1,22% dan 0,52%. Sementara dari sisi pendanaan, per 30 Juni 2019 CIMB Niaga Syariah berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp27,17 triliun atau tumbuh 37,6% dibandingkan periode yang sama tahun 2018.